WAFER PAKAN
Wafer
merupakan salah satu bentuk pakan yang berisi nutrisi yang lengkap. Wafer
ransum komplit adalah suatu produk pengolahan pakan ternak yang terdiri dari
pakan sumber serat yaitu hijauan dan konsentrat dengan komposisi yang disusun
berdasarkan kebutuhan nutrisi ternak dan dalam proses pembuatannya mengalami
pemadatan dengan tekanan dan pemanasan dalam suhu tertentu selama waktu
tertentu.
Tujuan dari
pembuatan wafer ini yaitu untuk memudahkan dalam distribusi pakan kepada ternak
maupun saat pengangkutan pakan, mengurangi kadar air yang terkandung didalam
bahan pakan, dan meningkatkan palatabilitas pakan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat pembuatan pakan yang berbentuk wafer. Hal-hal tersebut
diantaranya adalah kadar air, kadar air yang ada dalam bahan pakan sangat
berpengaruh terhadap kandungan nutrisi yang ada didalamnya.
Semakin tinggi kadar air bahan pakan, maka kandungan nutrien yang ada
didalamnya semakin berbanding terbalik. Selain berpengaruh terhadap kandungan
nutrisi yang ada didalamnya, kadar air juga berpengaruh dalam daya simpan suatu
bahan pakan. Toleransi maksimal kadar air untuk bahan pakan pembuatan wafer
sebanyak 14%. Hal ini berarti bahwa wafer
ransum komplit yang dihasilkan
diduga lebih awet
dan dapat disimpan
dalam jangka waktu
yang lebih lama. Kerapatan wafer mencerminkan ukuran kekompakan partikel
penyusun bahan yang dibentuk.
Kerapatan akan sangat tergantung pada kerapatan bahan
baku yang digunakan, jumlah perekat serta besarnya tekanan kempa yang diberikan
selama proses pembuatan wafer. Kerapatan wafer akan menentukan tampilan fisik
dan stabilitas. Pakan lengkap berbentuk wafer yang mempunyai kerapatan tinggi
akan padat dan keras, sehingga mudah dalam penanganan, terutama pada saat
penyimpanan atau pengangkutan. Kekerasan tekstur, kekerasan tekstur ini
berpengaruh terhadap kemampuan ternak untuk mengkonsumsi wafer. Ketika tekstur
wafer sangat keras, maka ternak akan sangat kesulitan dalam mengkonsumsi wafer.
Namun, ketika tekstur wafer keras maka daya simpan wafer akan semakin tinggi.
SILASE
Silase adalah bahan pakan ternak berupa hijauan
(rumput-rumputan dan leguminosa) yang disimpan dalam bentuk segar
mengalami proses ensilase.
Pembuatan
silase hanya memiliki dua prinsip yaitu;
• Keadaan hampa udara
Prinsip ini
dapat dilaksanakan dengan penyimpanan hijauan makanan ternak yang dilakukan di dalam
tempat yang tertutup rapat dan dengan penimbunan hijauan yang dipadatkan.
• Suasana asam
Untuk
mencegah adanya organisme di dalam penyimpanan yang tidak dikehendaki, karena
organisme tersebut bisa mengakibatkan terjadinya pembusukan yakni pembentukan
asam butirat yang tidak di kehendaki maka dapat diusahakan dengan penurunan pH
di dalam silo secepat mungkin. Prinsip utama pembuatan silase adalah
menghentikan pernafasan dan penguapan sel-sel tanaman, mengubah karbohidrat
menjadi asam laktat melalui proses fermentasi kedap udara, menahan aktivitas
enzim dan bakteri pembusuk, dan mempercepat atau dalam keadaan hampa udara (anaerob). Jika ada udara yang terkandung
didalamnya pada saat melakukan pembuatan silase maka akan gagal. Hal ini
dikarenakan akan mudahnya jamur untuk tumbuh.
Silase biasanya
menggunakan jenis rerumputan seperti rumput gajah. Proses pengeringan ini
bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada dalam rumput gajah tersebut.
Sebab, tingginya kadar air pada bahan pakan akan menyebabkan adanya proses
pemanasan didalam silo sehingga menyebabkan silase beraroma sangat asam.
Pembuatan silase pada hijauan harus
mengandung kadar air sekitar 60% hingga 75%. Bila kadar
air tersebut melebihi
ketentuan tersebut akan
menghasilkan silase yang terlalu
asam sehingga kurang
disukai ternak.