Nah, teman semua ini merupakan penjelasan mengenai metode penyuluhan,
1. Pengembangan untuk berpikir Kreatif
Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai makhluk sejarah. Sejarah (history) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam menjawab tantangan hidup. Rangka membangun pertanian tangguh diperlukan sumberdaya aparat pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan amanah dibidang pengaturan, pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi dan spesifikasi yang diperlukan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Pada dasarnya setiap individu mempunyai potensi untuk menjadi kreatif, tetapi potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik apabila individu tidak menjumpai lingkungan yang mampu memacu timbulnya berpikir kreatif.
Penyuluhan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja dan pertumbuhan setiap organisasi sehingga untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas para penyuluh. Penyuluh dituntut untuk lebih kreatif dan mampu menampilkan alternatif dari cara kerja atau prosedur kerja yang telah biasa dilakukan. Kreativitas seseorang juga dipengaruhi oleh dorongan dari luar diri pribadi, seperti kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan instansi dan pelayanan lebih yang diberikan oleh instansi terkait. Seorang penyuluh maupun pengusaha selain memiliki karakteristik kepemimpinan juga harus memiliki karakteristik: menguasai komunikasi lisan dan tulisan, hubungan relasi, mampu mencari peluang, inovatif, kreatif, proaktif berani mengambil risiko, berorientasi pasar, berpandangan jauh ke depan, sikap pantang menyerah, memiliki pengetahuan dalam bisnis, memiliki jaringan yang baik, independen, serta ulet. Aspek kepribadian yang mendukung munculnya perilaku yang kreatif yaitu : keberanian menanggung resiko, energik, adanya dorongan untuk mengetahui lebih lanjut hal-hal yang belum jelas, terbuka dalam menyatakan pendapat, memiliki rasa keindahan, mandiri dalam hidup, daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang sifatnya baru, memiliki minat yang luas dan bebas. Individu yang kreatif memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengembangkan kemampuan diri untuk tidak tergantung pada orang lain dan cenderung untuk menggunakan pendapat dan pertimbangannya sendiri, sehingga hal ini menyebabkan individu yang memiliki kreativitas yang tinggi berusaha secara terus menerus untuk menemukan dan mencoba cara-cara kerja yang lain dari biasanya serta berusaha agar lebih efektif dan efisien. Pendidikan dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas, menampilkan individu-individu yang memiliki keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Pengalaman adalah segala sesuatu yang muncul dalam riwayat hidup seseorang yang menentukan perkembangan keterampilan. Kemampuan dan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya. Bagi orang yang telah lama menggeluti suatu pekerjaan akan lebih terampil dan memiliki kompetensi yang lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada orang yang masih kurang berpengalaman.
2. Menciptakan Hubungan akrab dengan sasaran
Terdapat hubungan yang linier antara faktor personal penyuluh dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan. Penyuluhan sebagai proses pembelajaran menekankan interaksi antara keadaan internal dan stimulus dari lingkungan. Keberhasilan proses pembelajaran dalam penyuluhan tidak mungkin dapat terlepas dari peran aktif pelaku usaha sebagai peserta penyuluhan atau masyarakat sasaran. Selain memiliki hubungan linier dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan, faktor personal pelaku usaha yang terdiri dari: pendidikan, dan motivasi juga memiliki hubungan yang linier terhadap kompetensi penyuluhan. Semakin kuat faktor personal dimiliki pelaku usaha, akan semakin tinggi.
Aparat pertanian yang dimaksud merupakan peyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam memberdayakan pelaku utama agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya. Kegiatan penyuluhan adalah suatu proses berkesinambungan untuk menyampaikan informasi serta teknologi yang berguna bagi petani dan keluarganya.
Penyuluh harus mampu untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat sasaran. Hal ini dapat membuat seorang penyuluh lebih dekat dengan masyarakat sasarannya. Seorang penyuluh harus mampu menguasai apa yang harus di lakukan sebagaimana fungsi dari penyuluh.
3. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan Menyoroti kompetensi penyuluh perlu ditingkatkan melalui pemahaman penyuluh terhadap sifat-sifat, potensi dan keadaan sumberdaya alam, iklim serta lingkungan di wilayah petani binaan. Selain itu, penyuluh perlu memahami perilaku petani dan potensi pengembangannya, pemahaman terhadap kesempatan usaha pertanian peternakan dan yang menguntungkan petani maupun peternak, membantu petani atau peternak dalam mengakses informasi harga dan pasar, memahami peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan usaha pertanian. Kompetensi penyuluh sangatlah berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh (pengelolaan informasi dan kepemimpinan).
Dimensi kompetensi penyuluh mencakup kemampuan membangun relasi interpersonal, kemampuan menerapkan falsafah, prinsip, etika penyuluhan dan kemampuan di bidang keahlian. Dalam melaksanakan kegiatan, penyuluh seringkali tidak mengacu pada kepentingan, tetapi lebih mementingkan keinginan pemerintah. Penyuluh harus mampu merespon tantangan-tantangan baru yang muncul dari situasi baru.
Dalam paradigma baru penyuluhan pertanian maupun peternakan, salah satu faktornya adalah berorientasi agribisnis yang memandang usahatani dan ternak sebagai bisnis peternakan maupun pertanian dengan acuan motif mendapatkan keuntungan. Konsekuensinya persepsi penyuluh tentang peran mereka dalam kegiatan penyuluhan yang diamati dalam penelitian ini adalah pengertian Penyuluh Pertanian Lapang tentang berbagai peran yang dilakukannya dalam kegiatan, pendamping, perencana, analisator, ahli evaluasi kegiatan dan hasil penyuluhan penyuluhan dan belum semua berorientasi menciptakan perubahan.
Metode Penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dengan sasaran
1. Komunikasi Langsung
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Komunikasi langsung merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara langsung atau tatap muka. Seperti halnya ketika kita berbicara dengan orang lain tanpa adanya perantara atau media komunikasi sebagai penghantar pesan atau informasi. Itulah yang disebut sebagai komunikasi langsung.
Jadi komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain dimana perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga gerak tubuh, bahwa seseorang mengirim berita dan menerimanya sangat tergantung kepada keterampilan tertentu untuk dapat membuat sukses pertukaran informasi tersebut.
Penyuluhan merupakan kegiatan komunikasi sosial, tentulah penyampaian pesan dari seseorang penyuluh kepada masyarakat sasaran dengan model kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berusaha sehingga masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi langsung (direct communication / face to face communication) contoh: obrolan di sawah atau di peternak, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi, karyawisata, pameran.
2. Komunikasi tidak langsung
Berbeda hal dengan komunikasi langsung. Komunikasi tidak langsung merupakan proses dari suatu komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung alias memerlukan bantuan alat komunikasi yang fungsinya sebagai media komunikasi. Komunikasi sangatlah penting dalam penyuluhan.
Komunikasi tidak langsung ini umumnya menggunakan media perantara sebagai penghantar pesan atau informasi agar sampai ke komunikan atau penerima pesan. Dengan demikian, komunikasi tidak langsung ini tidak berlangsung begitu saja alias dengan tatap muka secara langsung, melainkan perlu adanya alat media komunikasi dalam berkomunikasi. Sehingga, komunikasi tidak langsung ini umumnya digunakan dalam berkomunikasi jarak jauh. Komunikasi tak langsung pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media), contoh : publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, pertunjukan film.
Metode Penyuluhan berdasarkan media
1. Media lisan, cetak, ataupun terproyeksi
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas.Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
Pengertian Media Penyuluhan adalah Kata media berasal dari bahasa latin, medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau tengah. Menurut Sendjdja, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan 11 tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Menurut Pulungan media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang pada akhimya diharapkan dapat merubah perilakunya kearah positif Media penyuluhan adalah alat penyampai atau penghantar suatu materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran penyuluh). Menurut Sugiyono media penyuluhan adalah saluran yang dapat menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang memerlukan penyuluhannya.
Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas atau makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Mardikanto menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk: • memotivasi belajar peserta penyuluhan • memperjelas informasi/pesan pengajaran • memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting • memberi variasi pengajaran • memperjelas struktur pengajaran penyuluhan.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” yang merupakan perwujudan dari pengetahuan , sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang, baik secara langsung atau tidak langsung.
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah. Perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan peternakan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan peternakan antara lain adalah : a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi. b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi. c. Media dapat memperjelas informasi. d. Media dapat mempermudah pengertian. e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik. f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. g. Media memperlancar komunikasi.
Metode penyuluhan berdasarkan sasaran
1. Pendekatan perorangan
Dalam pendekatan perorangan ini, penyuluh berhubungan secara langsung dengan sasarannya seperti kunjungan langsung kerumah petani ataupun peternak, kunjungan langsung ke lokasi kandang, dan kontak informasi. Metode pendekatan perorangan ini dalam kegiatan penyuluhan pada peternak dilaksanakan dengan dengan menggunakan metode penyuluhan sistem latihan. Penyuluh berkomunikasi secara pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya.
Dalam metode ini penyuluh melakukan hubungan atau pendekatan-pendekatan secara langsung dengan sasaran yaitu seorang petani, biasanya dilakukan secara berdialog langsung. Melakukan kunjungan ke rumah peternak, kunjungan ke peternakan rakyat, surat menyurat, hubungan telepon. Metode ini memang sangat efektif, petani dapat secara langsung memecahkan apa yang menjadi masalahnya dengan bimbinga khusus dari penyuluh, akan tetapi metode pendekatan ini banyak menyita waktu, sebaiknya dilakukan ketika penyuluh dalam keadaan senggang, banyak waktu.
2. Pendekatan Kelompok
Metode ini efektif dibandingkan dari metode lainnya karena peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan kegiatan yang lebih produktivitas atas dasar kerjasama. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna yang tinggi, namun keberadaan kelompok dipedesaan cukup terorganisir baik dan menjadi kendala bagi penyuluh.
Metode dengan pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap anggotanya. Pada metode ini pengorganisasian dalam kegiatan penyuluhan diarahkan pada upaya mempercepat pemerataan teknologi pada tingkat sasaran binaan. Manakala penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada pertemuan, penyelenggaraan latihan. Pendekatan dilakukan terhadap kelompok peternak, di mana para petani ini diajak dan dibimbing serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian dalam pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter (yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para petani lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya.
3. Pendekatan massal
Dalam penerapan metode pendekatan massal ini penyuluh menggunakan media penyuluhan yang berfungsi untuk menjelaskan uraian yang disampaikan penyuluh guna membantu proses belajar sasaran penyuluhan agar materi mudah diterima dan dipahami. Metode pendekatan masal ini memakan waktu yang lebih banyak, biaya yang lebih besar, namun metode ini langsung dapat dirasakan oleh khalayak sasaran. Ditinjau dari efisiensinya penyampaian pesan atau informasi melalui media penyiaran radio ini memang sangat tepat karena dapat menjangkau seluruh wilayah binaan.
Jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para peternak umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan penyuluhan pertanian. Dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat para peternak pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, menarik perhatian peternak kepada suatu hal yang lebih menguntungkan.. Namun bisa menyebabkan pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa.
1. Pengembangan untuk berpikir Kreatif
Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai makhluk sejarah. Sejarah (history) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam menjawab tantangan hidup. Rangka membangun pertanian tangguh diperlukan sumberdaya aparat pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan amanah dibidang pengaturan, pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi dan spesifikasi yang diperlukan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Pada dasarnya setiap individu mempunyai potensi untuk menjadi kreatif, tetapi potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik apabila individu tidak menjumpai lingkungan yang mampu memacu timbulnya berpikir kreatif.
Penyuluhan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja dan pertumbuhan setiap organisasi sehingga untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas para penyuluh. Penyuluh dituntut untuk lebih kreatif dan mampu menampilkan alternatif dari cara kerja atau prosedur kerja yang telah biasa dilakukan. Kreativitas seseorang juga dipengaruhi oleh dorongan dari luar diri pribadi, seperti kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan instansi dan pelayanan lebih yang diberikan oleh instansi terkait. Seorang penyuluh maupun pengusaha selain memiliki karakteristik kepemimpinan juga harus memiliki karakteristik: menguasai komunikasi lisan dan tulisan, hubungan relasi, mampu mencari peluang, inovatif, kreatif, proaktif berani mengambil risiko, berorientasi pasar, berpandangan jauh ke depan, sikap pantang menyerah, memiliki pengetahuan dalam bisnis, memiliki jaringan yang baik, independen, serta ulet. Aspek kepribadian yang mendukung munculnya perilaku yang kreatif yaitu : keberanian menanggung resiko, energik, adanya dorongan untuk mengetahui lebih lanjut hal-hal yang belum jelas, terbuka dalam menyatakan pendapat, memiliki rasa keindahan, mandiri dalam hidup, daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang sifatnya baru, memiliki minat yang luas dan bebas. Individu yang kreatif memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengembangkan kemampuan diri untuk tidak tergantung pada orang lain dan cenderung untuk menggunakan pendapat dan pertimbangannya sendiri, sehingga hal ini menyebabkan individu yang memiliki kreativitas yang tinggi berusaha secara terus menerus untuk menemukan dan mencoba cara-cara kerja yang lain dari biasanya serta berusaha agar lebih efektif dan efisien. Pendidikan dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas, menampilkan individu-individu yang memiliki keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Pengalaman adalah segala sesuatu yang muncul dalam riwayat hidup seseorang yang menentukan perkembangan keterampilan. Kemampuan dan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya. Bagi orang yang telah lama menggeluti suatu pekerjaan akan lebih terampil dan memiliki kompetensi yang lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada orang yang masih kurang berpengalaman.
2. Menciptakan Hubungan akrab dengan sasaran
Terdapat hubungan yang linier antara faktor personal penyuluh dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan. Penyuluhan sebagai proses pembelajaran menekankan interaksi antara keadaan internal dan stimulus dari lingkungan. Keberhasilan proses pembelajaran dalam penyuluhan tidak mungkin dapat terlepas dari peran aktif pelaku usaha sebagai peserta penyuluhan atau masyarakat sasaran. Selain memiliki hubungan linier dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan, faktor personal pelaku usaha yang terdiri dari: pendidikan, dan motivasi juga memiliki hubungan yang linier terhadap kompetensi penyuluhan. Semakin kuat faktor personal dimiliki pelaku usaha, akan semakin tinggi.
Aparat pertanian yang dimaksud merupakan peyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam memberdayakan pelaku utama agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya. Kegiatan penyuluhan adalah suatu proses berkesinambungan untuk menyampaikan informasi serta teknologi yang berguna bagi petani dan keluarganya.
Penyuluh harus mampu untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat sasaran. Hal ini dapat membuat seorang penyuluh lebih dekat dengan masyarakat sasarannya. Seorang penyuluh harus mampu menguasai apa yang harus di lakukan sebagaimana fungsi dari penyuluh.
3. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan Menyoroti kompetensi penyuluh perlu ditingkatkan melalui pemahaman penyuluh terhadap sifat-sifat, potensi dan keadaan sumberdaya alam, iklim serta lingkungan di wilayah petani binaan. Selain itu, penyuluh perlu memahami perilaku petani dan potensi pengembangannya, pemahaman terhadap kesempatan usaha pertanian peternakan dan yang menguntungkan petani maupun peternak, membantu petani atau peternak dalam mengakses informasi harga dan pasar, memahami peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan usaha pertanian. Kompetensi penyuluh sangatlah berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh (pengelolaan informasi dan kepemimpinan).
Dimensi kompetensi penyuluh mencakup kemampuan membangun relasi interpersonal, kemampuan menerapkan falsafah, prinsip, etika penyuluhan dan kemampuan di bidang keahlian. Dalam melaksanakan kegiatan, penyuluh seringkali tidak mengacu pada kepentingan, tetapi lebih mementingkan keinginan pemerintah. Penyuluh harus mampu merespon tantangan-tantangan baru yang muncul dari situasi baru.
Dalam paradigma baru penyuluhan pertanian maupun peternakan, salah satu faktornya adalah berorientasi agribisnis yang memandang usahatani dan ternak sebagai bisnis peternakan maupun pertanian dengan acuan motif mendapatkan keuntungan. Konsekuensinya persepsi penyuluh tentang peran mereka dalam kegiatan penyuluhan yang diamati dalam penelitian ini adalah pengertian Penyuluh Pertanian Lapang tentang berbagai peran yang dilakukannya dalam kegiatan, pendamping, perencana, analisator, ahli evaluasi kegiatan dan hasil penyuluhan penyuluhan dan belum semua berorientasi menciptakan perubahan.
Metode Penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dengan sasaran
1. Komunikasi Langsung
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Komunikasi langsung merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara langsung atau tatap muka. Seperti halnya ketika kita berbicara dengan orang lain tanpa adanya perantara atau media komunikasi sebagai penghantar pesan atau informasi. Itulah yang disebut sebagai komunikasi langsung.
Jadi komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain dimana perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga gerak tubuh, bahwa seseorang mengirim berita dan menerimanya sangat tergantung kepada keterampilan tertentu untuk dapat membuat sukses pertukaran informasi tersebut.
Penyuluhan merupakan kegiatan komunikasi sosial, tentulah penyampaian pesan dari seseorang penyuluh kepada masyarakat sasaran dengan model kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berusaha sehingga masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi langsung (direct communication / face to face communication) contoh: obrolan di sawah atau di peternak, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi, karyawisata, pameran.
2. Komunikasi tidak langsung
Berbeda hal dengan komunikasi langsung. Komunikasi tidak langsung merupakan proses dari suatu komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung alias memerlukan bantuan alat komunikasi yang fungsinya sebagai media komunikasi. Komunikasi sangatlah penting dalam penyuluhan.
Komunikasi tidak langsung ini umumnya menggunakan media perantara sebagai penghantar pesan atau informasi agar sampai ke komunikan atau penerima pesan. Dengan demikian, komunikasi tidak langsung ini tidak berlangsung begitu saja alias dengan tatap muka secara langsung, melainkan perlu adanya alat media komunikasi dalam berkomunikasi. Sehingga, komunikasi tidak langsung ini umumnya digunakan dalam berkomunikasi jarak jauh. Komunikasi tak langsung pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media), contoh : publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, pertunjukan film.
Metode Penyuluhan berdasarkan media
1. Media lisan, cetak, ataupun terproyeksi
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas.Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
Pengertian Media Penyuluhan adalah Kata media berasal dari bahasa latin, medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau tengah. Menurut Sendjdja, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan 11 tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Menurut Pulungan media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang pada akhimya diharapkan dapat merubah perilakunya kearah positif Media penyuluhan adalah alat penyampai atau penghantar suatu materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran penyuluh). Menurut Sugiyono media penyuluhan adalah saluran yang dapat menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang memerlukan penyuluhannya.
Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas atau makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Mardikanto menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk: • memotivasi belajar peserta penyuluhan • memperjelas informasi/pesan pengajaran • memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting • memberi variasi pengajaran • memperjelas struktur pengajaran penyuluhan.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” yang merupakan perwujudan dari pengetahuan , sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang, baik secara langsung atau tidak langsung.
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah. Perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan peternakan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan peternakan antara lain adalah : a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi. b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi. c. Media dapat memperjelas informasi. d. Media dapat mempermudah pengertian. e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik. f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. g. Media memperlancar komunikasi.
Metode penyuluhan berdasarkan sasaran
1. Pendekatan perorangan
Dalam pendekatan perorangan ini, penyuluh berhubungan secara langsung dengan sasarannya seperti kunjungan langsung kerumah petani ataupun peternak, kunjungan langsung ke lokasi kandang, dan kontak informasi. Metode pendekatan perorangan ini dalam kegiatan penyuluhan pada peternak dilaksanakan dengan dengan menggunakan metode penyuluhan sistem latihan. Penyuluh berkomunikasi secara pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya.
Dalam metode ini penyuluh melakukan hubungan atau pendekatan-pendekatan secara langsung dengan sasaran yaitu seorang petani, biasanya dilakukan secara berdialog langsung. Melakukan kunjungan ke rumah peternak, kunjungan ke peternakan rakyat, surat menyurat, hubungan telepon. Metode ini memang sangat efektif, petani dapat secara langsung memecahkan apa yang menjadi masalahnya dengan bimbinga khusus dari penyuluh, akan tetapi metode pendekatan ini banyak menyita waktu, sebaiknya dilakukan ketika penyuluh dalam keadaan senggang, banyak waktu.
2. Pendekatan Kelompok
Metode ini efektif dibandingkan dari metode lainnya karena peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan kegiatan yang lebih produktivitas atas dasar kerjasama. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna yang tinggi, namun keberadaan kelompok dipedesaan cukup terorganisir baik dan menjadi kendala bagi penyuluh.
Metode dengan pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap anggotanya. Pada metode ini pengorganisasian dalam kegiatan penyuluhan diarahkan pada upaya mempercepat pemerataan teknologi pada tingkat sasaran binaan. Manakala penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada pertemuan, penyelenggaraan latihan. Pendekatan dilakukan terhadap kelompok peternak, di mana para petani ini diajak dan dibimbing serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian dalam pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter (yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para petani lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya.
3. Pendekatan massal
Dalam penerapan metode pendekatan massal ini penyuluh menggunakan media penyuluhan yang berfungsi untuk menjelaskan uraian yang disampaikan penyuluh guna membantu proses belajar sasaran penyuluhan agar materi mudah diterima dan dipahami. Metode pendekatan masal ini memakan waktu yang lebih banyak, biaya yang lebih besar, namun metode ini langsung dapat dirasakan oleh khalayak sasaran. Ditinjau dari efisiensinya penyampaian pesan atau informasi melalui media penyiaran radio ini memang sangat tepat karena dapat menjangkau seluruh wilayah binaan.
Jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para peternak umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan penyuluhan pertanian. Dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat para peternak pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, menarik perhatian peternak kepada suatu hal yang lebih menguntungkan.. Namun bisa menyebabkan pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa.
No comments:
Post a Comment