Dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan yang mengkaji kehidupan kelompok, yakni menganalisis cara-cara mengorganisir, mengelola serta pengambilan keputusan dalam kelompok. Dinamika kelompok merupakan gerak atau kekuatan yang terdapat di dalam kelompok, yang menentukan atau berpengaruh terhadap perilaku kelompok dan anggotanya dalam mencapai tujuan. Dalam suatu penelitian menyatakan bahwa dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok .
Dinamika kelompok diartikan sebagai suatu studi yang menganalisis berbagai kekuatan yang menentukan perilaku anggota dan perilaku kelompok. Hal ini yang menyebabkan terjadinya gerakan perubahan. Dinamika kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam suatu kelompok yang menentukan perilaku anggota kelompok guna untuk mencapai tujuan kelompok. Santosa (2009) mengartikan dinamika kelompok 6 adalah interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Munir (2008) menyatakan bahwa dinamika kelompok merupakan suatu metode atau proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Sebagai metode dan proses, dinamika kelompok berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya disepakati bersama.
Suatu kelompok yang dinamis biasanya ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan atau interaksi, baik di dalam kelompok maupun pihak luar sebagai upaya mencapai tujuan kelompok secara efektif dan efesien. Oleh karena itu untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok dan untuk mengetahui apakah sistem sosial suatu kelompok tersebut dikatakan baik atau tidak dapat dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok melalui perilaku para anggotanya. Analisis dinamika kelompok dapat dilakukan dengan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan psikososial dan sosiologis.
1. PENDEKATAN SOSIOLOGIS
a. Tujuan Kelompok
Pendekatan sosiologis mengacu pada analisis terhadap bagian-bagian atau komponen kelompok dan sistem sosial kelompok, sedangkan pendekatan psikososial lebih menekankan pada faktor- faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok. Unsur-unsur yang mempengaruhi yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan pada kelompok, keefektifan kelompok dan maksud terselubung (Slamet, 2009). Tujuan kelompok (Group goal) merupakan salah satu unsur dalam dinamika kelompok sebagai gambaran tentang hasil yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota sehingga anggota dapat melakukan berbagai tugas sesuai kebutuhan kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan usaha dan aktivitas bersama anggota kelompok. Kondisi ini mengakibatkan kuatnya dinamika kelompok.
Tujuan kelompok harus mendukung tercapainya tujuan anggota kelompok. Apabila tujuan kelompok mendukung tujuan anggotanya maka kelompok menjadi kuat dinamikanya. Struktur kelompok (Group structure) merupakan susunan hirarkis mengenai hubungan-hubungan berdasarkan peran dan status antara masing-masing anggota kelompok dalam mencapai tujuan. Sementara Sudarko (2010) menyatakan struktur kelompok adalah suatu bentuk hubungan antara individu-individu di dalam kelompok yang sesuai dengan posisi dan peran masing-masing individu.
Menurut Mardikanto (2009) struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu di dalam kelompok, yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing individu. Struktur kelompok dapat disusun secara formal, tetapi dapat pula secara informal. Pada kelompok formal pembagian tugas, norma-norma dan mekanisme kerja disusun dengan jelas dan tertulis sehingga semua anggota mengetahui.
Pada kelompok yang strukturnya tidak ditetapkan secara formal dan tertulis, tetap memiliki dinamika sepanjang masing-masing anggota menyadari dan melaksanakan tugas dengan baik. Fungsi tugas menurut Subejo, adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Fungsi tugas adalah segala hal yang harus dilakukan kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan. Fungsi tugas adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar kelompok dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Menurut Slamet (2009) maksud dari fungsi tugas adalah untuk memfasilitasi dan mengkoordinasi usaha-usaha kelompok yang menyangkut masalah-masalah bersama dan dalam rangka memecahkan masalah-masalah tersebut. Klasifikasi fungsi tugas yaitu: a) Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar anggota. b) Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing-masing anggota c) Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota. d) Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat atau lingkungannya. e) Kepuasan, berfungsi untukmemberikan kepuasan pada anggota. f) Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha yang dilakukan kelompok dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Pembinaan dan pengembangan kelompok juga berarti usaha-usaha untuk menjaga kehidupan kelompok. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha yang dilakukan kelompok dalam rangka untuk membentuk, mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Lebih lanjut (Yazdani, 2011) mengatakan bahwa pembinaan dan pengembangan kelompok juga berarti usaha-usaha untuk menjaga kehidupan kelompok. Kekompakan kelompok adalah perasaan ketertarikan anggota terhadap kelompok atau rasa memiliki kelompok.
Kelompok yang anggotanya kompak akan meningkatkan gairah bekerja sehingga para anggota lebih aktif dan termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain. Kekompakan kelompok dipengaruhi oleh besarnya komitmen para anggota. Kekompakan kelompok akan dipengaruhi moral kelompok, keterlibatan berbagai kegiatan, dan semangat untuk mencapai produktivitas kolompok. Anggota kelompok yang memiliki tingkat kekompakan kelompok yang tinggi lebih termotivasi untuk aktif mencapai tujuan kelompok.
b. Peran Kedudukan
Persepsi petani terhadap kegiatan penyuluhan menentukan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan. Peran penyuluh dalam kegiatan penyuluhan diharapkan dapat membantu memecahkan masalah usaha tani yang dihadapi petani. Pengetahuan dan wawasan yang memadai hanya dapat digunakan untuk memecahkan sebagian dari masalah yang dihadapi petani.
Sebagian peternak tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan, namun penyuluh pertanian tetap berusaha membantu petani dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani. Peranan penyuluh adalah membantu membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan infomasi, selain itu penyuluh juga berperan untuk membantu dalam peningkatan usaha.Peran penyuluh pertanian pada lokasi penelitian adalah membantu petani dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan usaha tani dan membantu petani merubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dengan cara meningkatkan frekuensi kunjungan penyuluh ke peternak, meningkatkan frekuensi pertemuan untuk membangun kerja sama dengan pihak lain serta menyampaikan materi penyuluhan.
Hal ini perlu didukung kualitas sumber daya manusianya, antara lain petani dan penyuluh pertanian. Upaya meningkatkan kualitas petani dilakukan antara lain melalui peranan penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian merupakan agen perubahan yang langsung berhubungan dengan petani.
Fungsi utamanya adalah mengubah perilaku petani melaui pendidikan non-formal sehingga petani memiliki kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan. Penyuluh dapat mempengaruhi melalui perannya sebagai fasilitator, supervisor dan advisor. Berbagai peran tersebut diterapkan oleh penyuluh pertanian dengan kadar yang berbeda.
c. Norma
Mardikanto (2009) menjelaskan, modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya seperti rasa saling mempercayai, keimbalbalikan, aturan-aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya. Modal sosial menurut Munir adalah sebagai setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared value) yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dilakukan secara efisien dan efektif.
Dalam kehidupan berkelompok ada norma yang berlaku. Sumardjo mengemukakan bahwa norma adalah aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, norma dapat dipandang sebagai pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat bersangkutan. Keberadaan norma dan kepatuhan akan norma memberikan dampak yang positif terhadap kapasitas yang dimiliki oleh perempuan yang terlibat dalam kelompok tani.
d. Sanksi
Kelompok Tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa maupun petani taruna yang terikat secara formal dalam suatu wilayah keluarga. Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompok tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya.
Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas.
e. Fasilitas
Segala macam aktivitas harus disertai dengan adanya fasilitas yang memadai. Tanpa adanya fasilitas tersebut sulit dibayangkan bahwa aktivitas itu akan mencapai tujuannya. Anggota memberi ide terhadap kelompok, merupakan suatu hal yang juga penting dalam penerapan teknologi, hal ini dikarenakan anggota yang diberi kesempatan dalam memberikan ide lebih aktif dalam menyikapi suatu teknologi baru. Keaktifan ini menunjukkan anggota kelompok antusias terhadap teknologi baru, tetapi mereka juga memberi masukan apabila dalam teknologi tersebut ada tidak kesesuaian kondisi yang ada di lapang berdasarkan pengalaman mereka.
Fasilitas yang ada dalam kelompok tani juga akan membantu petani dalam menerapkan teknologi. Fasilitas seperti peralatan kandang ini juga akan dapat membantu peternak dalam menjalankan rekomendasi dari teknologi yang melakukan pembajakan lahan 2 kali. Fasilitas lain berupa pompa air juga dapat membantu peternak dalam melakukan penyiraman.
2. PENDEKATAN PSIKOSOSIAL
a. Tekanan Kelompok
Tekanan terhadap kelompok yaitu segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan didalam kelompok dan seterusnya menimbulkan dorongan ataupun motivasi dalam mencapai tujuan kelompok. Adanya ketegangan itu perlu untuk menumbuh kembangkan kedinamisan,tetapi pada tingkat yang terlalu tinggi malah dapat mematikan kehidupan kelompok. Tekanan kelompok bersifat tekanan dari luar dan dari dalam kelompok itu sendiri serta tekanan dari penerapan sanksi dalam kelompok dan bagaimana tantangan dari peluang yang ada untuk memacu semangat anggota dalam mencapai tujuan.Penerapan sanksi dalam kelompok terhadap upaya memacu pencapaian tujuan kelompok.
b. Keefektifan Kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan cepat dan berhasil baik, serta memuaskan bagi setiap anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya dan dari segi moral kelompok atau suasana kelompok. Terlihat bahwa anggota kelompok bersemangat dan muncul kesungguhan melaksanakan kegiatan kelompok guna mencapai tujuan kelompok. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota terhadap kelompoknya dan semakin puas anggota karena tujuan pribadi tercapai kelompok menjadi semakin efektif.
c. Suasana Kelompok
Suasana kelompok yaitu keadaan moral,sikap dan perasaan yang umum terdapat di dalam kelompok. Dalam kaitannya dengan dinamika kelompok, maka perasaan-perasaan tersebut dapat berupa suasana kelompok yang hangat dan setia kawan, saling menghargai dan menerima,penuh keramahan, yang memungkinkan setiap anggota saling mengisi dan merasakan kesatuan tidak terpisahkan, atau sebaliknya berupa suasana kelompok yang saling mencurigai.
d. Pembinaan dan pemeliharaan kelompok
Pengembangan dan pembinaan kelompok ialah usaha menjaga kehidupan kelompok dan upaya-upaya meningkatkan partisipasi anggota.Untuk itu kelompok harus selalu mengusahakan adanya kegiatan-kegiatan melibatkan para anggota serta menyediakan fasilitas yang diperlukan, adanya koordinasi, pengawasan,menjaga kelancaran komunikasi, dan memungkinkan terjadinya penambahan anggota baru.
e. Struktur Kelompok
Setiap organisasi atau kelompok yang terbentuk harus memiliki struktur kelompok yang jelas, agar terdapat pembagian tugas yang jelas dalam pelaksanaan kegiatannya.Struktur kelompok juga sudah baik, karena pembagian tugas dalam poktan tercipta atas dasar kesepakatan anggota. Hal ini menunjukkan bahwa ketua kelompok harus bisa menetapkan pembagian tugas pada anggotanya. Pembagian tugas dengan baik diperkuat dengan hierarki kepengurusan. Namun, ternyata keterlibatan penyuluh dalam proses pembentukan poktan masih cukup kuat, walaupun penetapan tujuan lebih banyak ditentukan oleh pengurus. Karakteristik pribadi petani ternyata indikator paling rendah karena pengalaman berkelompok belum terlalu lama.
Menurut Budhi etal.(2009) ada enam faktor yang harus diperhatikan dalam pembentukan lembaga, yaitu prinsip demokratis, partisipatif, difusi inovasi, pemberdayaan, dan keadaan konflik di masyarakat, juga perbedaan orientasi anggota masyarakat. Interaksi partisipatif akan semakin baik pada saat struktur kelompok tertata baik dan dinamis. Proses identifikasi yang realistis akan mendorong terwujudnya perencanaan yang matang dan realistis. Bisa diduga kuatnya perencanaan akan membuat pelaksanaan dan evaluasi akan menjadi efektif, apalagi dari faktor eksternal kelompok juga didukung penuh oleh sistem pembinaan, sarana prasarana, dan sosial budaya yang kuat.
f. Fungsi Tugas
Fungsi tugas (task function) adalah semua kegiatan yang harus dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan kelompok yang telah disepakati.Pada dasarnya setiap kelompok perlu melakukan usaha-usaha tertentu untuk mencapai keadaan yang memuaskan, mendapatkan informasi,koordinasi yang baik, partisipasi yang tinggi,situasi yang menyenangkan, serta komunikasi bagi para anggota dikalangan kelompok.
g. Maksud tersembunyi
Maksud tersembunyi (hidden Purpose)adalah suatu maksud atau keinginan-keinginan individu yang tidak dapat disampaikan secara transparan atau terbuka baik maksud tersembunyi kelompok, pemimpin kelompok bahkan anggota kelompok. Maksud terselubung juga adalah tujuan perorangan yang tidak diketahui oleh anggota kelompok lain dan tujuan tersebut dapat berlawanan arah atau dapat pula sejalan dan searah dengan tujuan kelompok yang dominan.Maksud-maksud tersembunyi ini mempengaruhi dinamika kelompok dan tujuan kelompok yang telah diketahui (terbuka). Jadi,jika tujuan tersembunyi dari anggota kelompok tidak tercapai, maka tujuan yang terbukapun biasanya sulit tercapai.
Lebih lengkap tentang maksud tersembunyi adalah program yang tidak diketahui atau disadari oleh anggota kelompok, atau berada di bawah permukaan. Maksud tersebut tidak pernah dibicarakan secara terbuka tetapi ada.Unsur dinamika kelompok tersebut dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan bagi kedinamisan suatu kelompok. Secara umum kekuatan-kekuatan yang terdapat pada kelompok hendaknya dapat dipertahankan.
Dinamika kelompok diartikan sebagai suatu studi yang menganalisis berbagai kekuatan yang menentukan perilaku anggota dan perilaku kelompok. Hal ini yang menyebabkan terjadinya gerakan perubahan. Dinamika kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam suatu kelompok yang menentukan perilaku anggota kelompok guna untuk mencapai tujuan kelompok. Santosa (2009) mengartikan dinamika kelompok 6 adalah interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Munir (2008) menyatakan bahwa dinamika kelompok merupakan suatu metode atau proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Sebagai metode dan proses, dinamika kelompok berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya disepakati bersama.
Suatu kelompok yang dinamis biasanya ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan atau interaksi, baik di dalam kelompok maupun pihak luar sebagai upaya mencapai tujuan kelompok secara efektif dan efesien. Oleh karena itu untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok dan untuk mengetahui apakah sistem sosial suatu kelompok tersebut dikatakan baik atau tidak dapat dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok melalui perilaku para anggotanya. Analisis dinamika kelompok dapat dilakukan dengan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan psikososial dan sosiologis.
1. PENDEKATAN SOSIOLOGIS
a. Tujuan Kelompok
Pendekatan sosiologis mengacu pada analisis terhadap bagian-bagian atau komponen kelompok dan sistem sosial kelompok, sedangkan pendekatan psikososial lebih menekankan pada faktor- faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok. Unsur-unsur yang mempengaruhi yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan pada kelompok, keefektifan kelompok dan maksud terselubung (Slamet, 2009). Tujuan kelompok (Group goal) merupakan salah satu unsur dalam dinamika kelompok sebagai gambaran tentang hasil yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota sehingga anggota dapat melakukan berbagai tugas sesuai kebutuhan kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan usaha dan aktivitas bersama anggota kelompok. Kondisi ini mengakibatkan kuatnya dinamika kelompok.
Tujuan kelompok harus mendukung tercapainya tujuan anggota kelompok. Apabila tujuan kelompok mendukung tujuan anggotanya maka kelompok menjadi kuat dinamikanya. Struktur kelompok (Group structure) merupakan susunan hirarkis mengenai hubungan-hubungan berdasarkan peran dan status antara masing-masing anggota kelompok dalam mencapai tujuan. Sementara Sudarko (2010) menyatakan struktur kelompok adalah suatu bentuk hubungan antara individu-individu di dalam kelompok yang sesuai dengan posisi dan peran masing-masing individu.
Menurut Mardikanto (2009) struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu di dalam kelompok, yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing individu. Struktur kelompok dapat disusun secara formal, tetapi dapat pula secara informal. Pada kelompok formal pembagian tugas, norma-norma dan mekanisme kerja disusun dengan jelas dan tertulis sehingga semua anggota mengetahui.
Pada kelompok yang strukturnya tidak ditetapkan secara formal dan tertulis, tetap memiliki dinamika sepanjang masing-masing anggota menyadari dan melaksanakan tugas dengan baik. Fungsi tugas menurut Subejo, adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Fungsi tugas adalah segala hal yang harus dilakukan kelompok yang berorientasi pada pencapaian tujuan. Fungsi tugas adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar kelompok dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Menurut Slamet (2009) maksud dari fungsi tugas adalah untuk memfasilitasi dan mengkoordinasi usaha-usaha kelompok yang menyangkut masalah-masalah bersama dan dalam rangka memecahkan masalah-masalah tersebut. Klasifikasi fungsi tugas yaitu: a) Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar anggota. b) Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing-masing anggota c) Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota. d) Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat atau lingkungannya. e) Kepuasan, berfungsi untukmemberikan kepuasan pada anggota. f) Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha yang dilakukan kelompok dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Pembinaan dan pengembangan kelompok juga berarti usaha-usaha untuk menjaga kehidupan kelompok. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha yang dilakukan kelompok dalam rangka untuk membentuk, mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Lebih lanjut (Yazdani, 2011) mengatakan bahwa pembinaan dan pengembangan kelompok juga berarti usaha-usaha untuk menjaga kehidupan kelompok. Kekompakan kelompok adalah perasaan ketertarikan anggota terhadap kelompok atau rasa memiliki kelompok.
Kelompok yang anggotanya kompak akan meningkatkan gairah bekerja sehingga para anggota lebih aktif dan termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain. Kekompakan kelompok dipengaruhi oleh besarnya komitmen para anggota. Kekompakan kelompok akan dipengaruhi moral kelompok, keterlibatan berbagai kegiatan, dan semangat untuk mencapai produktivitas kolompok. Anggota kelompok yang memiliki tingkat kekompakan kelompok yang tinggi lebih termotivasi untuk aktif mencapai tujuan kelompok.
b. Peran Kedudukan
Persepsi petani terhadap kegiatan penyuluhan menentukan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan. Peran penyuluh dalam kegiatan penyuluhan diharapkan dapat membantu memecahkan masalah usaha tani yang dihadapi petani. Pengetahuan dan wawasan yang memadai hanya dapat digunakan untuk memecahkan sebagian dari masalah yang dihadapi petani.
Sebagian peternak tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan, namun penyuluh pertanian tetap berusaha membantu petani dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani. Peranan penyuluh adalah membantu membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan infomasi, selain itu penyuluh juga berperan untuk membantu dalam peningkatan usaha.Peran penyuluh pertanian pada lokasi penelitian adalah membantu petani dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan usaha tani dan membantu petani merubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dengan cara meningkatkan frekuensi kunjungan penyuluh ke peternak, meningkatkan frekuensi pertemuan untuk membangun kerja sama dengan pihak lain serta menyampaikan materi penyuluhan.
Hal ini perlu didukung kualitas sumber daya manusianya, antara lain petani dan penyuluh pertanian. Upaya meningkatkan kualitas petani dilakukan antara lain melalui peranan penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian merupakan agen perubahan yang langsung berhubungan dengan petani.
Fungsi utamanya adalah mengubah perilaku petani melaui pendidikan non-formal sehingga petani memiliki kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan. Penyuluh dapat mempengaruhi melalui perannya sebagai fasilitator, supervisor dan advisor. Berbagai peran tersebut diterapkan oleh penyuluh pertanian dengan kadar yang berbeda.
c. Norma
Mardikanto (2009) menjelaskan, modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya seperti rasa saling mempercayai, keimbalbalikan, aturan-aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya. Modal sosial menurut Munir adalah sebagai setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared value) yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dilakukan secara efisien dan efektif.
Dalam kehidupan berkelompok ada norma yang berlaku. Sumardjo mengemukakan bahwa norma adalah aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, norma dapat dipandang sebagai pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat bersangkutan. Keberadaan norma dan kepatuhan akan norma memberikan dampak yang positif terhadap kapasitas yang dimiliki oleh perempuan yang terlibat dalam kelompok tani.
d. Sanksi
Kelompok Tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa maupun petani taruna yang terikat secara formal dalam suatu wilayah keluarga. Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompok tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya.
Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas.
e. Fasilitas
Segala macam aktivitas harus disertai dengan adanya fasilitas yang memadai. Tanpa adanya fasilitas tersebut sulit dibayangkan bahwa aktivitas itu akan mencapai tujuannya. Anggota memberi ide terhadap kelompok, merupakan suatu hal yang juga penting dalam penerapan teknologi, hal ini dikarenakan anggota yang diberi kesempatan dalam memberikan ide lebih aktif dalam menyikapi suatu teknologi baru. Keaktifan ini menunjukkan anggota kelompok antusias terhadap teknologi baru, tetapi mereka juga memberi masukan apabila dalam teknologi tersebut ada tidak kesesuaian kondisi yang ada di lapang berdasarkan pengalaman mereka.
Fasilitas yang ada dalam kelompok tani juga akan membantu petani dalam menerapkan teknologi. Fasilitas seperti peralatan kandang ini juga akan dapat membantu peternak dalam menjalankan rekomendasi dari teknologi yang melakukan pembajakan lahan 2 kali. Fasilitas lain berupa pompa air juga dapat membantu peternak dalam melakukan penyiraman.
2. PENDEKATAN PSIKOSOSIAL
a. Tekanan Kelompok
Tekanan terhadap kelompok yaitu segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan didalam kelompok dan seterusnya menimbulkan dorongan ataupun motivasi dalam mencapai tujuan kelompok. Adanya ketegangan itu perlu untuk menumbuh kembangkan kedinamisan,tetapi pada tingkat yang terlalu tinggi malah dapat mematikan kehidupan kelompok. Tekanan kelompok bersifat tekanan dari luar dan dari dalam kelompok itu sendiri serta tekanan dari penerapan sanksi dalam kelompok dan bagaimana tantangan dari peluang yang ada untuk memacu semangat anggota dalam mencapai tujuan.Penerapan sanksi dalam kelompok terhadap upaya memacu pencapaian tujuan kelompok.
b. Keefektifan Kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan cepat dan berhasil baik, serta memuaskan bagi setiap anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya dan dari segi moral kelompok atau suasana kelompok. Terlihat bahwa anggota kelompok bersemangat dan muncul kesungguhan melaksanakan kegiatan kelompok guna mencapai tujuan kelompok. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota terhadap kelompoknya dan semakin puas anggota karena tujuan pribadi tercapai kelompok menjadi semakin efektif.
c. Suasana Kelompok
Suasana kelompok yaitu keadaan moral,sikap dan perasaan yang umum terdapat di dalam kelompok. Dalam kaitannya dengan dinamika kelompok, maka perasaan-perasaan tersebut dapat berupa suasana kelompok yang hangat dan setia kawan, saling menghargai dan menerima,penuh keramahan, yang memungkinkan setiap anggota saling mengisi dan merasakan kesatuan tidak terpisahkan, atau sebaliknya berupa suasana kelompok yang saling mencurigai.
d. Pembinaan dan pemeliharaan kelompok
Pengembangan dan pembinaan kelompok ialah usaha menjaga kehidupan kelompok dan upaya-upaya meningkatkan partisipasi anggota.Untuk itu kelompok harus selalu mengusahakan adanya kegiatan-kegiatan melibatkan para anggota serta menyediakan fasilitas yang diperlukan, adanya koordinasi, pengawasan,menjaga kelancaran komunikasi, dan memungkinkan terjadinya penambahan anggota baru.
e. Struktur Kelompok
Setiap organisasi atau kelompok yang terbentuk harus memiliki struktur kelompok yang jelas, agar terdapat pembagian tugas yang jelas dalam pelaksanaan kegiatannya.Struktur kelompok juga sudah baik, karena pembagian tugas dalam poktan tercipta atas dasar kesepakatan anggota. Hal ini menunjukkan bahwa ketua kelompok harus bisa menetapkan pembagian tugas pada anggotanya. Pembagian tugas dengan baik diperkuat dengan hierarki kepengurusan. Namun, ternyata keterlibatan penyuluh dalam proses pembentukan poktan masih cukup kuat, walaupun penetapan tujuan lebih banyak ditentukan oleh pengurus. Karakteristik pribadi petani ternyata indikator paling rendah karena pengalaman berkelompok belum terlalu lama.
Menurut Budhi etal.(2009) ada enam faktor yang harus diperhatikan dalam pembentukan lembaga, yaitu prinsip demokratis, partisipatif, difusi inovasi, pemberdayaan, dan keadaan konflik di masyarakat, juga perbedaan orientasi anggota masyarakat. Interaksi partisipatif akan semakin baik pada saat struktur kelompok tertata baik dan dinamis. Proses identifikasi yang realistis akan mendorong terwujudnya perencanaan yang matang dan realistis. Bisa diduga kuatnya perencanaan akan membuat pelaksanaan dan evaluasi akan menjadi efektif, apalagi dari faktor eksternal kelompok juga didukung penuh oleh sistem pembinaan, sarana prasarana, dan sosial budaya yang kuat.
f. Fungsi Tugas
Fungsi tugas (task function) adalah semua kegiatan yang harus dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan kelompok yang telah disepakati.Pada dasarnya setiap kelompok perlu melakukan usaha-usaha tertentu untuk mencapai keadaan yang memuaskan, mendapatkan informasi,koordinasi yang baik, partisipasi yang tinggi,situasi yang menyenangkan, serta komunikasi bagi para anggota dikalangan kelompok.
g. Maksud tersembunyi
Maksud tersembunyi (hidden Purpose)adalah suatu maksud atau keinginan-keinginan individu yang tidak dapat disampaikan secara transparan atau terbuka baik maksud tersembunyi kelompok, pemimpin kelompok bahkan anggota kelompok. Maksud terselubung juga adalah tujuan perorangan yang tidak diketahui oleh anggota kelompok lain dan tujuan tersebut dapat berlawanan arah atau dapat pula sejalan dan searah dengan tujuan kelompok yang dominan.Maksud-maksud tersembunyi ini mempengaruhi dinamika kelompok dan tujuan kelompok yang telah diketahui (terbuka). Jadi,jika tujuan tersembunyi dari anggota kelompok tidak tercapai, maka tujuan yang terbukapun biasanya sulit tercapai.
Lebih lengkap tentang maksud tersembunyi adalah program yang tidak diketahui atau disadari oleh anggota kelompok, atau berada di bawah permukaan. Maksud tersebut tidak pernah dibicarakan secara terbuka tetapi ada.Unsur dinamika kelompok tersebut dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan bagi kedinamisan suatu kelompok. Secara umum kekuatan-kekuatan yang terdapat pada kelompok hendaknya dapat dipertahankan.
No comments:
Post a Comment