Nilai sudut tumpukkan pada ransum yang mudah mengalir
yaitu pada kisaran sudut tumpukkan 30°-38°. Ransum bentuk padat memiliki sudut
tumpukkan berkisar antara 20° dan 50°. Besarnya sudut tumpukan sangat
dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan karakterisktik partikel, kandungan air,
berat jenis dan kerapatan tumpukkan. Ukuran partikel mempengaruhi sudut
tumpukkan yaitu semakin kecil ukuran partikel maka semakin tinggi sudut
tumpukkannya.
Sudut tumpukan berfungsi untuk menentukan kemampuan
mengalir suatu bahan efisiensi pada pengangkutan secara mekanik. Sudut
tumpukkan merupakan kriteria kebebasan bergerak suatu partikel pakan dalam
tumpukkan dimana makin tinggi tumpukkan maka kebebasan partikel untuk bergerak
semakin berkurang. Hasil sudut tumpukkan adalah sudut yang diperoleh dari
tinggi bidang yang terbentuk dibagi dengan diameternya.
Besarnya sudut tumpukan sangat dipengaruhi oleh
ukuran, bentuk dan karakteristik partikel, kandungan, berat jenis dan kepadatan
tumpukan. Ukuran partikel mempengaruhi sudut tumpukan, yaitu semakin kecil
ukuran partikel maka semakin tinggi sudut tumpukannya.
Praktikum mengenai sudut tumpukan (Angle of Response) diperoleh hasil sudut
tumpukan untuk daun turi 37,80 dan untuk ampas kopi 38.60.
Hasil sudut tumpukan diperoleh dari tinggi bidang yang terbentuk dibagi dengan
diameternya. Pengamatan sudut tumpukan dilakukan sebanyak dua kali dan setelah
itu dihitung rata-ratanya. Pakan berbentuk halus mempunyai sudut tumpukan
kurang dari 20, selain itu besarnya sudut tumpukan dipengaruhi oleh ukuran
partikel bahan, bentuk, berat jenis, kerapatan tumpukan dan kadar air bahan.
Berat Jenis (Dersity)
Menghitung berat jenis adalah bobot bahan pakan (gram)
dibagi dengan volume. Perbedaan berat nilai berat jenis selain dipengaruhi oleh
perbedaan karakteristik, permukaan partikel, juga dipengaruhi oleh kandungan
nutrisi bahan. Berat jenis berpengaruh terhadap homogenitas penyebaran partikel
sitabilitas suatu campuran bahan pakan.
Berat jenis merupakan perbandingan antara massa bahan
terhadap volume dan memegang peranan penting dalam pelbagai proses pengolahan,
penanganan dan penyimpanan. Berat jenis mempengaruhi kerapatan tumpukkan dengan
daya imbang homogenitas dan stabilitas kecepatan.
Bahan mempunyai berat jenis partikel yang berbeda
jauh, maka cenderung memisahsetelah mixing
dan handling. Partikel yang lebih
padat atau rapat berpindah kebawah melewati partikel lain yang lebih halus atau
ringan. Semakin tinggi berat jenis, maka akan semakin tinggi kapasitas ruang
penyimpanan dan memudahkan pengangkutan. Maka dari itu, berat konsentrat harus
didorong oleh berat dari hijauan pakan karena dapat langsung dicerna oleh
cairan rumen (microba).
Perbedaan nilai
berat jenis selain dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik permukaan partikel,
juga dipengaruhi oleh kandungan nutrisi bahan. Bahwa adanya variasi dalam nilai
berat jenis dipengaruhi partikel dan stabilitas suatu campuran pakan. Bahan
pakan yang memiliki perbedaan berat jenis cukup besar, akan menghasilkan
campuran tidak stabil dan mudah terpisah kembali. Semakin besar ukuran partikel
sampel maka semakin berat jenisnya.
Daya Ambang (Floating Rote)
Daya ambang adalah jarak yang ditempuh oleh suatu
partikel bahan jika dijatuhkan dari atas ke bawah pada bidang datar selama
jangka waktu tertentu dengan satuan m/detik. Semakin tinggi nilai daya ambang
berarti waktu yang digunakan untuk pencurahan dan pencampuran dedak semakin
cepat. Hal ini dipengaruhi oleh berat jenis, homogenitas, dan kandungan air
dalam bahan. Begitupun sebaliknya, daya ambang yang terlalu lama akan
menyulitkan dalam proses pencurahan bahan karena dibutuhkan waktu yang lebih
lama.
Cara kerja pada praktikum yang telah dilaksanakan, daya
ambang diukur dengan cara menjatuhkan 10 gram (pada praktikum, sampel yang
digunakan 1 gram) partikel bahan pada ketinggian 3 meter (pada praktikum,
tingginya 1 meter) dari dasar lantai, kemudian diukur lamanya waktu (detik)
yang dibutuhkan sampai mencapai lantai dengan menggunakan stopwatch. Lantai tempat jatuhnya bahan diberi alas dengan alumunium foil untuk memudahkan
pengamatan saat bahan jatuh. Diupayakan pengaruh udara agar diperkecil, yaitu
dengan menutup setiap lubang yang memungkinkan angin masuk (ventilasi, jendela,
dan pintu).
Daya ambang dihitung dengan cara membagi jarak jatuh
(meter) dengan lamanya waktu yang dibutuhkan (detik). Daya ambang pada
praktikum ini, diperoleh dengan cara menjatuhkan bahan atau sampel dari nampan
dengan ketinggian 1 meter dan dihitung waktunya dengan menggunakan stopwatch. Dengan menggunakan rumus
jarak dibagi waktu, maka diperoleh nilai daya ambang, yaitu 0,3 m/s untuk
tepung daun turi dan 0,91 m/s untuk tepung ampas kopi. Itulah contoh yang bisa
di perkirakan dalam nomenklatur bahan pakan.