Friday, February 7, 2020

Mekanisme Nomenklatur Pakan




Nilai sudut tumpukkan pada ransum yang mudah mengalir yaitu pada kisaran sudut tumpukkan 30°-38°. Ransum bentuk padat memiliki sudut tumpukkan berkisar antara 20° dan 50°. Besarnya sudut tumpukan sangat dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan karakterisktik partikel, kandungan air, berat jenis dan kerapatan tumpukkan. Ukuran partikel mempengaruhi sudut tumpukkan yaitu semakin kecil ukuran partikel maka semakin tinggi sudut tumpukkannya.

Sudut tumpukan berfungsi untuk menentukan kemampuan mengalir suatu bahan efisiensi pada pengangkutan secara mekanik. Sudut tumpukkan merupakan kriteria kebebasan bergerak suatu partikel pakan dalam tumpukkan dimana makin tinggi tumpukkan maka kebebasan partikel untuk bergerak semakin berkurang. Hasil sudut tumpukkan adalah sudut yang diperoleh dari tinggi bidang yang terbentuk dibagi dengan diameternya.

Besarnya sudut tumpukan sangat dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan karakteristik partikel, kandungan, berat jenis dan kepadatan tumpukan. Ukuran partikel mempengaruhi sudut tumpukan, yaitu semakin kecil ukuran partikel maka semakin tinggi sudut tumpukannya.

Praktikum mengenai sudut tumpukan (Angle of Response) diperoleh hasil sudut tumpukan untuk daun turi 37,80 dan untuk ampas kopi 38.60. Hasil sudut tumpukan diperoleh dari tinggi bidang yang terbentuk dibagi dengan diameternya. Pengamatan sudut tumpukan dilakukan sebanyak dua kali dan setelah itu dihitung rata-ratanya. Pakan berbentuk halus mempunyai sudut tumpukan kurang dari 20, selain itu besarnya sudut tumpukan dipengaruhi oleh ukuran partikel bahan, bentuk, berat jenis, kerapatan tumpukan dan kadar air bahan.

Berat Jenis (Dersity)

Menghitung berat jenis adalah bobot bahan pakan (gram) dibagi dengan volume. Perbedaan berat nilai berat jenis selain dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik, permukaan partikel, juga dipengaruhi oleh kandungan nutrisi bahan. Berat jenis berpengaruh terhadap homogenitas penyebaran partikel sitabilitas suatu campuran bahan pakan.

Berat jenis merupakan perbandingan antara massa bahan terhadap volume dan memegang peranan penting dalam pelbagai proses pengolahan, penanganan dan penyimpanan. Berat jenis mempengaruhi kerapatan tumpukkan dengan daya imbang homogenitas dan stabilitas kecepatan.

Bahan mempunyai berat jenis partikel yang berbeda jauh, maka cenderung memisahsetelah mixing dan handling. Partikel yang lebih padat atau rapat berpindah kebawah melewati partikel lain yang lebih halus atau ringan. Semakin tinggi berat jenis, maka akan semakin tinggi kapasitas ruang penyimpanan dan memudahkan pengangkutan. Maka dari itu, berat konsentrat harus didorong oleh berat dari hijauan pakan karena dapat langsung dicerna oleh cairan rumen (microba).

 Perbedaan nilai berat jenis selain dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik permukaan partikel, juga dipengaruhi oleh kandungan nutrisi bahan. Bahwa adanya variasi dalam nilai berat jenis dipengaruhi partikel dan stabilitas suatu campuran pakan. Bahan pakan yang memiliki perbedaan berat jenis cukup besar, akan menghasilkan campuran tidak stabil dan mudah terpisah kembali. Semakin besar ukuran partikel sampel maka semakin berat jenisnya.

Daya Ambang (Floating Rote)

Daya ambang adalah jarak yang ditempuh oleh suatu partikel bahan jika dijatuhkan dari atas ke bawah pada bidang datar selama jangka waktu tertentu dengan satuan m/detik. Semakin tinggi nilai daya ambang berarti waktu yang digunakan untuk pencurahan dan pencampuran dedak semakin cepat. Hal ini dipengaruhi oleh berat jenis, homogenitas, dan kandungan air dalam bahan. Begitupun sebaliknya, daya ambang yang terlalu lama akan menyulitkan dalam proses pencurahan bahan karena dibutuhkan waktu yang lebih lama.

Cara kerja pada praktikum yang telah dilaksanakan, daya ambang diukur dengan cara menjatuhkan 10 gram (pada praktikum, sampel yang digunakan 1 gram) partikel bahan pada ketinggian 3 meter (pada praktikum, tingginya 1 meter) dari dasar lantai, kemudian diukur lamanya waktu (detik) yang dibutuhkan sampai mencapai lantai dengan menggunakan stopwatch. Lantai tempat jatuhnya bahan diberi alas dengan alumunium foil untuk memudahkan pengamatan saat bahan jatuh. Diupayakan pengaruh udara agar diperkecil, yaitu dengan menutup setiap lubang yang memungkinkan angin masuk (ventilasi, jendela, dan pintu). 

Daya ambang dihitung dengan cara membagi jarak jatuh (meter) dengan lamanya waktu yang dibutuhkan (detik). Daya ambang pada praktikum ini, diperoleh dengan cara menjatuhkan bahan atau sampel dari nampan dengan ketinggian 1 meter dan dihitung waktunya dengan menggunakan stopwatch. Dengan menggunakan rumus jarak dibagi waktu, maka diperoleh nilai daya ambang, yaitu 0,3 m/s untuk tepung daun turi dan 0,91 m/s untuk tepung ampas kopi. Itulah contoh yang bisa di perkirakan dalam nomenklatur bahan pakan.




No comments:

Post a Comment

Butuh Tambahan Uang? Coba Peluang Bisnis Ini!

Bisnis pada zaman sekarang memang tidak terlepas bagi orang yang ingin mendapat kesuksesan melalui bisnis. Nah, ini ada peluang bisnis ya...