Friday, February 7, 2020

Ilmu Bahan Makanan Ternak




Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruh tanpa menggangu kesehatan ternak yang memakannya. Bahan pakan terdiri dari dua kelompok, yaitu bahan pakan asal tanaman dan non tanaman (ternak atau ikan). Kualitas suatu bahan pakan ditentukan oleh kandungan zat nutrien atau komposisi kimianya, serta tinggi rendahnya zat anti nutrisi yang terkandung didalam bahan pakan tersebut.

 Banyaknya bahan pakan yang di alam maka dibutuhkan pengklasifikasian dan pemberian nama untuk mempermudah penyebutan dan memudahkan untuk dipelajari dan menghindari adanya suatu bahan pakan yang memiliki nilai ganda. Oleh karena itu ada cara pemberian nama (nomenklatur) bahan pakan internasional untuk menanggulangi ketidaktetapan dalam pemberian nama bahan pakan tersebut. Penganalisaan bahan pakan perlu adanya pengetahuan tentang alat-alat yang akan digunakan. Alat-alat tersebut harus diketahui cara pemakaiannya dan fungsi-fungsinya, karena sangat menunjang ketepatan dalam menganalisis bahan pakan yang akan diuji.

Suatu bahan pakan harus mempunyai kandungan nutrien untuk pertumbuhan ternak, dan untuk mempertahankan hidupnya. Sebagian besar bahan pakan terdiri dari unsure-unsur pokok yaitu air, mineral, karbohidrat, lemak, dan protein. Pakan ternak berisi zat gizi dengan kandungan yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kualitas dan kuantitas zat gizi tersebut. Salah satu analisis tersebut adalah analisis proksimat.

Analisis proksimat merupakan metode analisis secara kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dari suatu bahan pakan atau pangan, yang belum diketahui sebelumnya. Bahan pakan memiliki struktur dan cirri-ciri yang berbeda. Ciri dan struktur inilah yang menyebabkan adanya sifat fisik dari suatu bahan pakanHijauan makanan ternak merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Sebagai makanan ternak, hijauan memegang peranan sangat penting terlebih pada ruminansia. Ternak ruminansia mengkonsumsi hijauan sebesar 10% dari berat badannya atau sekitar 20-25 kg/ekor/hari. Dengan kebutuhan tersebut tentunya sangat diperlukan penyediaan pakan yang cukup dan berkesinambungan. Peningkatan produktivitas dan kualitas ternak ruminansia perlu ditunjang dengan upaya pemenuhan pakan yang mencukupi kebutuhan ternak. Ketersediaan rumput sangat dipengaruhi oleh kondisi lahan dan iklim. Ketersediaan lahan yang subur untuk produksi rumput semakin berkurang karena cenderung dimanfaatkan untuk memproduksi hasil pertanian.

Nomenklatur juga perlu diketahui untuk memberi penjelasan tentang identifikasi bahan makan ternak. Pemberian tata nama Internasional didasarkan atas enam segi atau faset, yaitu: asal mula, bagian untuk ternak, proses yang dialami, tingkat kedewasaan, defoliasi, grade. Negara Indonesia merupakan negara agraris karena mempunyai berbagai jenis tanaman yang melimpah dan berpotensi untuk dijadikan bahan pakan ternak. Metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas pakan adalah uji fisik, kimia, maupun uji mikroskopis. Secara umum sifat fisik bahan tergantung dari jenis dan ukuran partikel bahan. Sekurang-kurangnya ada 6 sifat fisik bahan yang penting yaitu berat jenis, sudut tumpukan, daya ambang, luas permukaan spesifik, kerapatan tumpukan, dan kerapatan pemadatan tumpukan. Untuk mengetahui sifat fisik suatu bahan maka perlu dilakukan uji fisik pada bahan tertentu.  Sehingga, mempermudah penanganan, dalam pengangkutan, mempermudah pengolahan, menjaga hemoginitas dan stabilitas saat pencampuran. Hal ini sangatlah penting dalam aspek yang perlu diperhatikan dalam bahan makanan ternak.

No comments:

Post a Comment

Butuh Tambahan Uang? Coba Peluang Bisnis Ini!

Bisnis pada zaman sekarang memang tidak terlepas bagi orang yang ingin mendapat kesuksesan melalui bisnis. Nah, ini ada peluang bisnis ya...