Tuesday, April 30, 2019

Pakan Yang Perlu Diperhatikan Bagi Ternak Ruminansia




Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak. Sehingga hijauan makanan ternak dijadikan sebagai salah satu bahan makanan dasar dan utama untuk mendukung peternakan ternak ruminansia, terutama bagi peternak sapi potong ataupun sapi perah yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan. Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminosa dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan yang berasal dari hijauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Sedangkan hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering.
Konsentrat merupakan pakan tambahan utama pada sapi perah. Walaupun kualitas bahan pakan konsentrat pada umumnya lebih baik dibandingkan dengan bahan pakan hijauan, namun kualitasnya sangat variatif tergantung pada jenis bahan baku, musim, dan tempat asal sumber konsentrat tersebut . Kualitas konsentrat dapat sangat tinggi, yaitu >75% TDN dengan kandungan protein >16% . Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang mengandung nilai gizi tinggi. Fungsi konsentrat adalah untuk melengkapi kekurangan gizi dari pakan hijauan. Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi. Konsentrat dikatakan sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat dikatakan sebagai sumber protein karena mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20%.
Sapi perah yang sedang laktasi mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan produksi karbohidrat, protein dan lemak dalarn susu, tetapi ternak-ternak tersebut juga mempunyai kebutuhan nutrien yang tinggi untuk mencapai potensi genetiknya. Oleh karena itu, untuk mencapai performans produksi tersebut sapi yang sedang laktasi harus dapat mengonsumsi bahan kering pakan sampai 4% bobot badannya (dalam bahan kering) setiap harinya. Di bawah ini dibahas secara ringkas tentang nutrien utama yang berperan dalam pakan sapi perah, meliputi : air, energi, protein, serat kasar, mineral dan vitamin.
a.    Air
Air berfungsi sebagai buffer (penyeimbang), dan sebagai pengangkut nutrien ke seluruh tubuh, serta sebagai salah satu bahan dasar darah dan susu . Air berfungsi sebagai pengatur suhu dalam tubuh, membantu proses pencernaan, metabolisme, pelepasan kotoran, dan pelumas persendian. Seekor sapi membutuhkan air dalam jumlah lebih banyak pada pemeliharaan di daerah beriklim tropis . Umumnya, kebutuhan dasar seekor sapi perah terhadap air lebih kurang 40 liter per hari (akan bertambah apabila ukuran tubuh sapi lebih besar). Jumlah ini akan menjamin semua fungsi tubuh agar bekerja pada tingkat optimum. Tambahan air dibutuhkan bagi sapi yang sedang laktasi untuk setiap liter susu yang dihasilkan, sapi membutuhkan tambahan empat liter air . Oleh karena itu, seekor sapi yang menghasilkan 10 liter susu per hari akan membutuhkan total 80 liter air per hari . Apabila seekor sapi menghasilkan 20 liter susu, maka harus disediakan 120 liter air per hari.
b.    Energi
Seekor sapi perah yang sedang dalam massa laktasi membutuhkan energi untuk beberapa fungsi:
1.  Mempertahankan fungsi-fungsi normal tubuh, seperti bernapas, fungsi-fungsi aliran di dalam tubuh,pencernaan dan kegiatan lainnya
2. Laktasi, yakni selama periode produksi susu
3. Kondisi tubuh, apabila terdapat kelebihan energi di dalam pakan maka nutrien tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak dan dipergunakan kemudian apabila terdapat kekurangan energi di dalam pakan.
Energi juga dibutuhkan untuk memproduksi susu yang jumlahnya sangat ditentukan oleh komposisi susu, terutama kandungan lemak dan proteinnya.
c.    Kebutuhan Protein
Kecukupan protein merupakan suatu prasyarat penting untuk menghasilkan produksi susu yang tinggi . Jumlah protein yang dibutuhkan oleh seekor sapi perah yang sedang laktasi sangat bergantung pada ukuran tubuhnya, pertumbuhan, produksi susu dan fase kebuntingan. Namun, di antara faktor- faktor tersebut, produksi susu merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi kebutuhan protein ternak. Pemberian pakan dengan protein tinggi diharapkan akan meningkatkan konsumsi  dan  kadar  bahan  kering  tanpa lemak susu. Perubahan kadar  bahan kering tanpa lemak susu sebagian besar diakibatkan adanya perubahan kandungan protein susu
Selain untuk ternak inangnya, protein dibutuhkan guna terciptanya populasi mikroba rumen yang balk, hal tersebut dibutuhkan bagi pencernaan optimum pakan hijauan dan konsentrat. Populasi mikroba di dalam rumen juga akanberpengaruh terhadap konsumsi protein oleh sapi perah. Hasil fermentasi mikroba di dalama rumen berupa asam lemak (VFA) sebagai suatu sumber energi untuk produksi. Oleh karena itu, protein dari pakan yang dikonsumsi dan dicerna di rumen akan menjamin pertumbuhan populasi mikroba dengan baik yang selanjutnya akan menjamin proses pencernaan yang sangat efektif.
Protein asal mikroba yang tersedia untuk proses produksi susu memberikan kontribusi yang signifikan sehingga penentuan nilai pemenuhan protein tidak under atau over-estimate. Defisit protein bisa saja dipenuhi dari semua sumber protein (misalnya UDP) . Akan tetapi, tidak semua UDP yang dikonsumsi menjadi tersedia bagi ternak karena masih tergantung pada besar kecilnya kemampuan ternak untuk mencerna protein atau asam amino yang sampai di usus halus.
d.    Serat Kasar
Serat kasar merupakan salah satu nutrien penting di dalam pakan sapi yang berfungsi menjalankan fungsi rumen yang baik. Apabila fungsi rumen terhambat maka pencernaan akan terganggu dan hewan tidak akan mampu untuk mencapai manfaat optimum dari pakan yang disajikan. Secara umum, ternak ruminansia membutuhkan serat dalam ransumnya untuk menjamin berjalannya fungsi rumen secara normal, dan sekaligus untuk mempertahankan kadar lemak susu.
e.    Mineral dan Vitamin
Mineral dan vitamin merupakan nutrien yang dibutuhkan ternak walaupun dalam jumlah yang minim. Mineral dan vitamin lebih banyak berperan dalam mempertahankan produktivitas ternak dan dalam menjaga kesehatan ternak. Semakin tinggi tingkat produktivitas seekor ternak maka semakin kritis kebutuhannya terhadap kecukupan mineral dan vitamin . Selanjutnya, apabila energi dan protein telah terpenuhi, maka mineral dan vitamin menjadi faktor pembatas peningkatan produktivitas ternak, termasuk produksi susu.

No comments:

Post a Comment

Butuh Tambahan Uang? Coba Peluang Bisnis Ini!

Bisnis pada zaman sekarang memang tidak terlepas bagi orang yang ingin mendapat kesuksesan melalui bisnis. Nah, ini ada peluang bisnis ya...