Monday, April 15, 2019

Hal - Hal Dalam Penanganan Susu



Hal Dalam penanganan susu dan pemerahan susu

A. Sanitasi dan hygiene pemerahan    
Susu yang baru keluar sebagai hasil pemerahan merupakan suatu bahan yang murni, higienis, bernilai gizi tinggi, dan mengandung sedikit mikroba indigenous, memiliki bau dan rasa yang khas, dan tidak berbahaya untuk diminum. Sesaat setelah pemerahan, susu berada pada suhu kamar dan rentan terhadap pencemaran yang dapat menurunkan kualitas. Penanganan susu sejak persiapan pemerahan hingga pengumpulan susu merupakan faktor penentu kualitas susu pascapanen yang dapat juga mempengaruhi kesuksesan swasembada susu 2020. Sapi harus sehat dan tidak mengandung bibit penyakit. Secara rutin perlu diuji tuberkulinasi untuk memonitor adanya penyakit TBC. Pakan sebaiknya tidak menimbulkan aroma tidak sedap yang dapat mengkontaminasi susu, untuk jenis pakan yang beraroma tajam diberikan setelah pemerahan.

B. Kebersihan lingkungan, ternak dan operator pemerahan
Susu mudah terkontaminasi lingkungan. Kandang harus bersih dan secara rutin dibersihkan dari kotoran karena merupakan sumber kontaminan. Ketersediaan air yang bersih dan melimpah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Peralatan yang diperlukan untuk pemerahan susu dipersiapkan dalam keadaan bersih dan kering. Bila perlu alat-alat dicuci menggunakan deterjen, dibilas air panas (60 - 70'C) untuk membunuh mikroba dan melarutkan lemak susu yang menempel. Sapi perah perlu disiapkan dengan baik. Ambing dan daerah lipatan paha sapi lebih dulu dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi air hangat. Ekor sapi diikat, rambut daerah lipatan paha sapi digunting agar tidak mencemari susu. Pemerah harus mengenakan pakaian bersih dan mencuci tangan sebelum pemerahan. Pemerah dianjurkan memeriksa kesehatan setiap enam bulan atau setahun sekali.

C. Proses pemerahan susu
Susu dari peternakan harus berkualitas baik secara nutrisi dan bakteriologis, serta tidak terkontaminasi oleh kotoran tanah atau cemaran kimia. Susu harus diperoleh melalui metode pemerahan yang higienis dan penanganan yang baik di peternakan dan pengumpul. Proses pemerahan dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau mesin perah. Dalam pemerahan secara manual, tangan harus bersih dan harus menghindari kontaminasi dari lingkungan. Pemerahan dengan mesin perah merupakan proses pengeluaran susu dari ambing sapi menggunakan mesin yang beroperasi secara otomatis. Susu yang dihasilkan dengan mesin perah relatif steril karena susu langsung terkumpul di wadah tanpa kontak dengan udara luar, sehingga mikroba yang ada dalam susu adalah mikroba indigenous. Untuk pengolahan susu modern, banyak perusahaan asing dan lokal yang bergabung untuk membentuk pabrik yang besar. Tentunya dengan mengedepankan manajemen keamanan seperti proses penerimaan, produksi, pengendalian mutu hingga penyimpanan barang jadi. Pemerahan susu sapi modern dilakukan dengan menggunakan alat seperti selang yang ditaruh pada puting susu sapi dan langsung menyedot susu, ditampung dan disterilisasi. Hingga kini, sterilisasi susu sapi dilakukan dengan cara Ultra higt temperature (UHT), metode ini merupakan pemanasan yang biasa dilakukan pada susu untuk menjaga kesegaran dan kandungan gizinya. Susu dengan teknik UHT dipanaskan dengan suhu tinggi yaitu 135-140 derajat celcius dalam waktu singkat sekitar 2-5 detik. Pemanasan ini berguna untuk mematikan seluruh mikroorganisme dan spora. Selain itu, pemanasan singkat ini dilakukan agar kerusakan nilai gizi yang terjadi tidak besar dan dapat mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah. Rasa yang ditawarkan juga beragam, mulai susu sapi segar hingga penambahan perasa yang enak seperti cokelat, strawberry dan vanilla. Selain memproduksi susu, beberapa perusahaan juga mengembangakan susu dalam olahan produk berbeda yaitu yogurt, butter hingga krim

D. Pengumpulan dan transportasi susu
Pengumpulan susu dari peternakan dilakukan oleh pengumpul susu yaitu menampung susu dari peternakan  yang diangkut dengan milk can kedalam wadah yang lebih besar pada kendaraan pengumpul susu atau di penampung susu sementara (cooling unit). Selanjutnya susu diangkut ke koperasi susu dan ditampung dalam plate cooler. Alat-alat pengangkut susu dicuci air bersih hangat bersuhu sekitar 60 - 70'C di koperasi. Di koperasi, susu disaring dan diuji kualitas yang meliputi berat jenis, uji alkohol, kadar lemak, protein, bahan kering tanpa lemak dan total bakteri. Susu yang mengandung mikroba tinggi akan pecah pada uji alkohol serta mempunyai nilai TPC tinggi. Susu yang dipalsukan akan merubah nilai BJ dan pecah pada uji alkohol. Sebelum diangkut ke IPS, susu dikumpulkan pada alat pendingin (plate cooler) bersuhu 4'C serta dilakukan homogenisasi. Susu diangkut ke IPS menggunakan tanki berpendingin yang dilapisi chilled water jacket mengandung icebank untuk mencegah terjadinya peningkatan suhu susu selama transportasi. Selama dalam pengangkutan, susu harus sesedikit mungkin mengalami goncangan karena dapat menimbulkan pembuihan susu yang menurunkan kualitas. Jumlah pengisian susu ke dalam tangki harus diperhitungkan dengan baik.

No comments:

Post a Comment

Butuh Tambahan Uang? Coba Peluang Bisnis Ini!

Bisnis pada zaman sekarang memang tidak terlepas bagi orang yang ingin mendapat kesuksesan melalui bisnis. Nah, ini ada peluang bisnis ya...