Tuesday, April 30, 2019

Pakan Yang Perlu Diperhatikan Bagi Ternak Ruminansia




Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak. Sehingga hijauan makanan ternak dijadikan sebagai salah satu bahan makanan dasar dan utama untuk mendukung peternakan ternak ruminansia, terutama bagi peternak sapi potong ataupun sapi perah yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan. Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminosa dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan yang berasal dari hijauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Sedangkan hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering.
Konsentrat merupakan pakan tambahan utama pada sapi perah. Walaupun kualitas bahan pakan konsentrat pada umumnya lebih baik dibandingkan dengan bahan pakan hijauan, namun kualitasnya sangat variatif tergantung pada jenis bahan baku, musim, dan tempat asal sumber konsentrat tersebut . Kualitas konsentrat dapat sangat tinggi, yaitu >75% TDN dengan kandungan protein >16% . Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang mengandung nilai gizi tinggi. Fungsi konsentrat adalah untuk melengkapi kekurangan gizi dari pakan hijauan. Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi. Konsentrat dikatakan sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat dikatakan sebagai sumber protein karena mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20%.
Sapi perah yang sedang laktasi mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan produksi karbohidrat, protein dan lemak dalarn susu, tetapi ternak-ternak tersebut juga mempunyai kebutuhan nutrien yang tinggi untuk mencapai potensi genetiknya. Oleh karena itu, untuk mencapai performans produksi tersebut sapi yang sedang laktasi harus dapat mengonsumsi bahan kering pakan sampai 4% bobot badannya (dalam bahan kering) setiap harinya. Di bawah ini dibahas secara ringkas tentang nutrien utama yang berperan dalam pakan sapi perah, meliputi : air, energi, protein, serat kasar, mineral dan vitamin.
a.    Air
Air berfungsi sebagai buffer (penyeimbang), dan sebagai pengangkut nutrien ke seluruh tubuh, serta sebagai salah satu bahan dasar darah dan susu . Air berfungsi sebagai pengatur suhu dalam tubuh, membantu proses pencernaan, metabolisme, pelepasan kotoran, dan pelumas persendian. Seekor sapi membutuhkan air dalam jumlah lebih banyak pada pemeliharaan di daerah beriklim tropis . Umumnya, kebutuhan dasar seekor sapi perah terhadap air lebih kurang 40 liter per hari (akan bertambah apabila ukuran tubuh sapi lebih besar). Jumlah ini akan menjamin semua fungsi tubuh agar bekerja pada tingkat optimum. Tambahan air dibutuhkan bagi sapi yang sedang laktasi untuk setiap liter susu yang dihasilkan, sapi membutuhkan tambahan empat liter air . Oleh karena itu, seekor sapi yang menghasilkan 10 liter susu per hari akan membutuhkan total 80 liter air per hari . Apabila seekor sapi menghasilkan 20 liter susu, maka harus disediakan 120 liter air per hari.
b.    Energi
Seekor sapi perah yang sedang dalam massa laktasi membutuhkan energi untuk beberapa fungsi:
1.  Mempertahankan fungsi-fungsi normal tubuh, seperti bernapas, fungsi-fungsi aliran di dalam tubuh,pencernaan dan kegiatan lainnya
2. Laktasi, yakni selama periode produksi susu
3. Kondisi tubuh, apabila terdapat kelebihan energi di dalam pakan maka nutrien tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak dan dipergunakan kemudian apabila terdapat kekurangan energi di dalam pakan.
Energi juga dibutuhkan untuk memproduksi susu yang jumlahnya sangat ditentukan oleh komposisi susu, terutama kandungan lemak dan proteinnya.
c.    Kebutuhan Protein
Kecukupan protein merupakan suatu prasyarat penting untuk menghasilkan produksi susu yang tinggi . Jumlah protein yang dibutuhkan oleh seekor sapi perah yang sedang laktasi sangat bergantung pada ukuran tubuhnya, pertumbuhan, produksi susu dan fase kebuntingan. Namun, di antara faktor- faktor tersebut, produksi susu merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi kebutuhan protein ternak. Pemberian pakan dengan protein tinggi diharapkan akan meningkatkan konsumsi  dan  kadar  bahan  kering  tanpa lemak susu. Perubahan kadar  bahan kering tanpa lemak susu sebagian besar diakibatkan adanya perubahan kandungan protein susu
Selain untuk ternak inangnya, protein dibutuhkan guna terciptanya populasi mikroba rumen yang balk, hal tersebut dibutuhkan bagi pencernaan optimum pakan hijauan dan konsentrat. Populasi mikroba di dalam rumen juga akanberpengaruh terhadap konsumsi protein oleh sapi perah. Hasil fermentasi mikroba di dalama rumen berupa asam lemak (VFA) sebagai suatu sumber energi untuk produksi. Oleh karena itu, protein dari pakan yang dikonsumsi dan dicerna di rumen akan menjamin pertumbuhan populasi mikroba dengan baik yang selanjutnya akan menjamin proses pencernaan yang sangat efektif.
Protein asal mikroba yang tersedia untuk proses produksi susu memberikan kontribusi yang signifikan sehingga penentuan nilai pemenuhan protein tidak under atau over-estimate. Defisit protein bisa saja dipenuhi dari semua sumber protein (misalnya UDP) . Akan tetapi, tidak semua UDP yang dikonsumsi menjadi tersedia bagi ternak karena masih tergantung pada besar kecilnya kemampuan ternak untuk mencerna protein atau asam amino yang sampai di usus halus.
d.    Serat Kasar
Serat kasar merupakan salah satu nutrien penting di dalam pakan sapi yang berfungsi menjalankan fungsi rumen yang baik. Apabila fungsi rumen terhambat maka pencernaan akan terganggu dan hewan tidak akan mampu untuk mencapai manfaat optimum dari pakan yang disajikan. Secara umum, ternak ruminansia membutuhkan serat dalam ransumnya untuk menjamin berjalannya fungsi rumen secara normal, dan sekaligus untuk mempertahankan kadar lemak susu.
e.    Mineral dan Vitamin
Mineral dan vitamin merupakan nutrien yang dibutuhkan ternak walaupun dalam jumlah yang minim. Mineral dan vitamin lebih banyak berperan dalam mempertahankan produktivitas ternak dan dalam menjaga kesehatan ternak. Semakin tinggi tingkat produktivitas seekor ternak maka semakin kritis kebutuhannya terhadap kecukupan mineral dan vitamin . Selanjutnya, apabila energi dan protein telah terpenuhi, maka mineral dan vitamin menjadi faktor pembatas peningkatan produktivitas ternak, termasuk produksi susu.

Tuesday, April 16, 2019

Swasembada Susu


Swasembada susu 2020

    Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pertanian telah mencanangkan Indonesia berswasembada susu pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan adanya perhatian pemerintah terkait pembangunan persusuan nasional dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan mengantisipasi krisis pangan utamanya kebutuhan akan susu di satu dekade yang akan datang. Waktu yang tersedia sekitar enam tahun dan sekarang sudah satu tahun waktu tersisa, tentunya menjadi tantangan serius yang harus dihadapi oleh semua stakeholder terkait untuk mewujudkan Indonesia berswasembada susu 2020. Hal ini dikarenakan produksi susu nasional baru mencapai 20 - 25% dari total kebutuhan susu nasional. Populasi sapi perah saat ini sejumlah 600.000 ekor dengan rata-rata produksi susu baru mencapai11,51 liter/ekor/hari. Untuk mewujudkan swasembada pada tahun 2020, populasi sapi perah harus meningkat menjadi 2.300.000 ekor dengan rata-rata produksi susu 15 liter/ekor/hari (Dir.Bit., KEMENTAN RI, 2012). Langkah nyata dan strategis sangat diperlukan untuk mensukseskan program swasembada susu 2020, yakni pemanfaatan teknologi pakan dan reproduksi yang saat ini mutlak untuk diadopsi. Hal ini dikarenakan sebagian besar peternak sapi perah di Indonesia beternak secara tradisional dengan kepemilikan sapi perah dan lahan yang terbatas serta rendahnya pendidikan peternak, sehingga dengan adanya teknologi diharapkan kualitas susu, produktivitas dan kinerja reproduksi sapi perah di Indonesia dapat benar-benar optimal.

Susu kuda Sumbawa

Kuda sudah lama berada dibumi dan tersebar diseluruh dunia. Kuda telah disimpan dan diternak oleh manusia sejak beribu-ribu tahun sebelumnya. Susu kuda Sumbawa adalah istilah baru pengganti sebutan ‘susu kuda liar’. Gara-gara nama itu sering dipertanyakan, penggantian istilah itu konon juga merupakan saran dari pihak Departemen Kesehatan, dalam hal ini Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) untuk menghindari kerancuan.
Menurut peneliti utama pada Puslitbang Gizi Depkes RI Dr Hermana MScAPU, susu kuda, termasuk susu kuda Sumbawa, lebih cocok dikonsumsi bayi,karena komposisi kandungan gizinya sangat mendekati air susu ibu (ASI). Kadar casein, laktosa, lemak, protein, dan mineral, serta komposisi asam lemaknya punterdiri dari asam lemak rantai pendek yang mudah diserap. dilihat dari komposisinya, tidak ada keistimewaan susu kuda dibandingkan susu lain,”tambahnya. Tetapi, pada laporan FAO disebutkan susu kuda lebih cocok diberikan pada bayi dibandingkan susu sapi, karena kemiripan komposisi zat gizi susu kuda dengan ASI. Susu sapi segar, katanya, tidak cocok bagi bayi karena kandungan casein-nya tinggi, dan akan menggumpal di dalam perut bayi sehingga sulit dicerna. Sedangkan proses fermentasi pada susu kuda liar, ujarnya, adalah mengubah laktosa menjadi asam. “Terjadi perubahan komponen menjadi asam lemak yang berfungsi melancarkan pencernaan. Proses fermentasi juga menghindari penggumpalan protein.” Untuk mengingatkan untuk memperhatikan proses fermentasi karena bakteri pembusuk ada dimana-mana, misalnya dari tangan orang yang memeras atau dari puting susu kuda. Bakteri pembusuk ini menyebabkan susu yang pagi hari diperah, sore harinya sudah busuk. Karena itu produk fermentasi sebaiknya dipasteurisasi, atau diproses UHT (ultra high temperature). Pasteurisasi juga berfungsi menghilangkan bakteri TBC. Berdasarkan observasi lapangan Dr. Diana, susu kuda liar atau susu kuda Sumbawa yang dipromosikannya ini berasal dari kuda yang dipelihara secara ekstensif (liar) di hutan, gunung dan padang rumput di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu di kabupaten Sumbawa, Bima, dan Dompu yang akhirnya disebut sebagai susu kuda Sumbawa. Artinya, kuda ini mencari pakannya sendiri atau dipelihara dengan umbaran sama halnya dengan peliharaan ayam kampung yang banyak kita temui di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk pemerahan dilakukan sesudah kuda dikandangkan yang pulang setiap sore hari setiap harinya.
Susu kuda Sumbawa mempunyai keistimewaan yaitu tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan pengawet apapun, serta tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang diduga senyawa antimikroba alami. Kandungan kadar protein dalam air susu kuda lebih tinggi daripada susu sapi sebagai alternatif tambahan air susu ibu (ASI) bagi bayi dalam masa pertumbuhan dan untuk kecerdasaan otak. Rantai protein pada susu kuda Sumbawa lebih pendek dibandingkan dengan yang ada pada susu sapi sehinggamudah dicerna bayi. Secara umum, kandungan protein pada susu sapi sebanyak 17,35% dan pada susu kuda 17,52%. Susu kuda juga merupakan sumber lemak, vitamin dan mineral. Kandungan gizinya yang mendekati air susu ibu (ASI), susu cocok untuk bayi karena kadar kaseinnya lebih rendah dibanding susu sapi. Kandungan kasein yang tinggi, membuat susu mudah menggumpal dalam perut bayi sehingga lebih sulit dicerna. Oleh sebab itu, susu kuda Sumbawa dapat menjadi alternatif dalam mensukseskan swasembada susu 2020 karena pengolahan yang tidak cukup rumit dan banyak khasiat. Susu kuda Sumbawa inipun sudah banyak dikenal oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Monday, April 15, 2019

Hal - Hal Dalam Penanganan Susu



Hal Dalam penanganan susu dan pemerahan susu

A. Sanitasi dan hygiene pemerahan    
Susu yang baru keluar sebagai hasil pemerahan merupakan suatu bahan yang murni, higienis, bernilai gizi tinggi, dan mengandung sedikit mikroba indigenous, memiliki bau dan rasa yang khas, dan tidak berbahaya untuk diminum. Sesaat setelah pemerahan, susu berada pada suhu kamar dan rentan terhadap pencemaran yang dapat menurunkan kualitas. Penanganan susu sejak persiapan pemerahan hingga pengumpulan susu merupakan faktor penentu kualitas susu pascapanen yang dapat juga mempengaruhi kesuksesan swasembada susu 2020. Sapi harus sehat dan tidak mengandung bibit penyakit. Secara rutin perlu diuji tuberkulinasi untuk memonitor adanya penyakit TBC. Pakan sebaiknya tidak menimbulkan aroma tidak sedap yang dapat mengkontaminasi susu, untuk jenis pakan yang beraroma tajam diberikan setelah pemerahan.

B. Kebersihan lingkungan, ternak dan operator pemerahan
Susu mudah terkontaminasi lingkungan. Kandang harus bersih dan secara rutin dibersihkan dari kotoran karena merupakan sumber kontaminan. Ketersediaan air yang bersih dan melimpah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Peralatan yang diperlukan untuk pemerahan susu dipersiapkan dalam keadaan bersih dan kering. Bila perlu alat-alat dicuci menggunakan deterjen, dibilas air panas (60 - 70'C) untuk membunuh mikroba dan melarutkan lemak susu yang menempel. Sapi perah perlu disiapkan dengan baik. Ambing dan daerah lipatan paha sapi lebih dulu dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi air hangat. Ekor sapi diikat, rambut daerah lipatan paha sapi digunting agar tidak mencemari susu. Pemerah harus mengenakan pakaian bersih dan mencuci tangan sebelum pemerahan. Pemerah dianjurkan memeriksa kesehatan setiap enam bulan atau setahun sekali.

C. Proses pemerahan susu
Susu dari peternakan harus berkualitas baik secara nutrisi dan bakteriologis, serta tidak terkontaminasi oleh kotoran tanah atau cemaran kimia. Susu harus diperoleh melalui metode pemerahan yang higienis dan penanganan yang baik di peternakan dan pengumpul. Proses pemerahan dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau mesin perah. Dalam pemerahan secara manual, tangan harus bersih dan harus menghindari kontaminasi dari lingkungan. Pemerahan dengan mesin perah merupakan proses pengeluaran susu dari ambing sapi menggunakan mesin yang beroperasi secara otomatis. Susu yang dihasilkan dengan mesin perah relatif steril karena susu langsung terkumpul di wadah tanpa kontak dengan udara luar, sehingga mikroba yang ada dalam susu adalah mikroba indigenous. Untuk pengolahan susu modern, banyak perusahaan asing dan lokal yang bergabung untuk membentuk pabrik yang besar. Tentunya dengan mengedepankan manajemen keamanan seperti proses penerimaan, produksi, pengendalian mutu hingga penyimpanan barang jadi. Pemerahan susu sapi modern dilakukan dengan menggunakan alat seperti selang yang ditaruh pada puting susu sapi dan langsung menyedot susu, ditampung dan disterilisasi. Hingga kini, sterilisasi susu sapi dilakukan dengan cara Ultra higt temperature (UHT), metode ini merupakan pemanasan yang biasa dilakukan pada susu untuk menjaga kesegaran dan kandungan gizinya. Susu dengan teknik UHT dipanaskan dengan suhu tinggi yaitu 135-140 derajat celcius dalam waktu singkat sekitar 2-5 detik. Pemanasan ini berguna untuk mematikan seluruh mikroorganisme dan spora. Selain itu, pemanasan singkat ini dilakukan agar kerusakan nilai gizi yang terjadi tidak besar dan dapat mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah. Rasa yang ditawarkan juga beragam, mulai susu sapi segar hingga penambahan perasa yang enak seperti cokelat, strawberry dan vanilla. Selain memproduksi susu, beberapa perusahaan juga mengembangakan susu dalam olahan produk berbeda yaitu yogurt, butter hingga krim

D. Pengumpulan dan transportasi susu
Pengumpulan susu dari peternakan dilakukan oleh pengumpul susu yaitu menampung susu dari peternakan  yang diangkut dengan milk can kedalam wadah yang lebih besar pada kendaraan pengumpul susu atau di penampung susu sementara (cooling unit). Selanjutnya susu diangkut ke koperasi susu dan ditampung dalam plate cooler. Alat-alat pengangkut susu dicuci air bersih hangat bersuhu sekitar 60 - 70'C di koperasi. Di koperasi, susu disaring dan diuji kualitas yang meliputi berat jenis, uji alkohol, kadar lemak, protein, bahan kering tanpa lemak dan total bakteri. Susu yang mengandung mikroba tinggi akan pecah pada uji alkohol serta mempunyai nilai TPC tinggi. Susu yang dipalsukan akan merubah nilai BJ dan pecah pada uji alkohol. Sebelum diangkut ke IPS, susu dikumpulkan pada alat pendingin (plate cooler) bersuhu 4'C serta dilakukan homogenisasi. Susu diangkut ke IPS menggunakan tanki berpendingin yang dilapisi chilled water jacket mengandung icebank untuk mencegah terjadinya peningkatan suhu susu selama transportasi. Selama dalam pengangkutan, susu harus sesedikit mungkin mengalami goncangan karena dapat menimbulkan pembuihan susu yang menurunkan kualitas. Jumlah pengisian susu ke dalam tangki harus diperhitungkan dengan baik.

Saturday, April 13, 2019

Faktor - Faktor Dalam Produksi Susu




Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah menyusui, seperti sapi perah, kambing perah, kerbau perah bahkan kuda. Susu sangat mudah rusak dan tidak tahan lama ketika di simpan kecuali telah mengalami perlakuan khusus. Susu segar yang dibiarkan di kandang selama beberapa waktu, maka lemak susu akan menggumpal di permukaan berupa krim susu, kemudian bakteri perusak susu yang bertebaran di udara kandang, yang berasal dari hewan ternak masuk ke dalam susu dan berkembang biak dengan cepat. Oleh bakteri, gula susu di ubah menjadi asam yang mengakibatkan susu berubah rasa menjadi asam. Lama kelamaan susu yang demikian itu sudah rusak. Kombinasi oleh bakteri pada susu dapat berasal dari hewan ternak, udara, lingkungan, manusia yang bertugas, atau peralatan yang digunakan.
Susu juga bisa terkontaminasi oleh mikroorganisme penyebab penyakit menular pada manusia seperti tuberculosis, difteri, dan tifus. Oleh karena itu, susu harus ditangani secara baik dan memenuhi syarat-syarat kualitas dari pemerintah. Dalam melindungi konsumen susu, pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan, selalu mengadakan pengawasan peredaran susu, kesehatan hewan ternak perah. Petugas yang terlibat pada penanganan susu, dan bahan makanan ternak. Susu yang berasal dari sapi, susu kambing, dan susu kedelai dan susu kuda membawa khasiat yang berbeda jika dikonsumsi. Susu sapi adalah jenis yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia. Kandungan nutrisinya pun lengkap, antara lain Ca, vitamin K. vitamin D, protein, lemak dan mineral serta beberapa zat lain. Susu sapi dapat dikonsumsi oleh semua usia dan jenis kelamin. Dalam hal kesehatan, susu sapi adalah sumber protein yang lengkap. Susu memiliki 8 g protein dan 12 g karbohidrat dalam setiap gelasnya. Susu sapi murni tanpa fortifikasi mengandung 300 mg kalsium, yang dapat mencukupi 30% dari jumlah asupan harian yang di rekomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa.
Segelas susu juga memiliki setengah asupan harian vitamin B12 yang di rekomendasikan. Susu sapi biasanya juga diperkaya dengan vitamin D, dan setiap orang membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Namun, serat tidak bias didapatkan dalam susu sapi. Jumlah lemak pada susu beragam, termasuk lemak jenuh. Terdapat sedikit kandungan seperti lemak karena di dalam susu yang  rendah lemak seperti susu skim yang kandungan lemaknya hanya 1-2% saja. Tapi susu juga memiliki kandungan laktosa, sehingga dapat menyebabkan gastrointestinal atau masalah pencernaan untuk orang yang memiliki kekurangan enzim laktase. Manfaatnya baik untuk pembentukan tulang, gigi, dan memperbaiki fungsi tiroid serta menurunkan resiko asam urat sebab mengandung yodium.

Faktor Produksi susu

1. BANGSA (BREEDS).
Pada bangsa ternak digolongkan kedalam dua bagian yakni ternak bangsa besar dan bangsa kecil. Pada bangsa ternak besar produksi susu cukup banyak dan lain halnya dengan kadar lemak umumnya cukup sedikit. Contoh ternak besar antara lain : Friesien Holstein dan Brown Swiss. Pada bangsa ternak kecil produksi susu cukup sedikit dan lain halnya dengan kadar lemak umumnya cukup banyak. Contoh ternak kecil antara lain : Jersey Guernsey.
2. FAKTOR INDIVIDU
Bila bangsa sama seperti sapi FH, kelompok sama pada saat sapi berumur 2 tahun dan berat badan berbeda, cenderung akan memproduksi susu yang berbeda. Misalkan pada kelompok sapi FH pada saat menjelang umur 2 tahun kemudian diikuti peningkatan berat badan dan nafsu makan. Maka produksi susu yang dihasilkan cenderung akan meningkat. Bila pada kelompok sapi FH pada saat menjelang umur 2 tahun yang diikuti dengan 2 kali peningkatan berat badan normal maka produksi susu akan mengalami penurunan sehingga pakan digunakan untuk produksi daging.
3. GENETIK
Setiap bangsa sapi mempunyai sifat tertentu yang menyebabkan produksi dan komposisi susu. Frekuensi gen mengakibatkan perbedaan genetik bangsa-bangsa hewan ternak perah. Gen mengatur kualitas dan kuantitas produksi susu. Akan tetapi perbedaan genetik antar individu sapi dalam satu bangsa lebih besar daripada perbedaan antar bangsa sapi. Sebagai contoh, ada sapi FH yang menghasilkan susu dengan kandungan lemak lebih dari 5% dan ada pula sapi Jersey yang lemak susunya lebih rendah dari FH.
4. TINGKAT LAKTASI
Variasi terbesar komposisi susu terjadi pada kadar lemak. Kolostrum mengandung kadar lemak tertinggi. Perubahan komposisi berlangsung setelah 5 hari. Kandungan lemak susu terus menurun sampai 3 – 4 bulan laktasi kemudian relatif konstan setelah itu. Kadar lemak susu sedikit meningkat pada akhir laktasi. Produksi susu dimulai dengan jumlah relatif tinggi dan terus meningkat hingga 2 – 3 bulan laktasi. Setelah itu,produksi susu menurun perlahan. Lemak susu dan bahan kering tanpa lemak menurun sebanyak 0,2 – 0,4 % antara laktasi kesatu dan kelima. Estrus juga mengakibatkan produksi susu dan lemak berfluktuasi terutama pada hari ovulasi. Estrus sering menyebabkan hasil susu sapi produksi tinggi menurun. Sapi yang berproduksi tinggi sering pula menunda estrusnya.
 

Friday, April 12, 2019

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Tahap Pemotongan Hewan





Proses pengulitan atau yang lazim disebut “skinning”, diawali dengan cara membuat irisan panjang pada kulit sepanjang permukaan dalam (medial kaki). Kulit dipisahkan mulai dari ventral kearah punggung tubuh. Kulit perlu untuk dipisahkan agar kualitas karkas menjadi baik dan siap untuk di olah mengenai karkasnya. Berdasarkan cara pelaksanaannya dikenal tiga macam cara pengulitan, yaitu pengulitan di lantai, pengulitan dengan di gantung, dan pengulitan dengan menggunakan mesin. Setiap cara pengulitan mempunyai kebaikan dan keburukan. Kebaikan pelaksanaan pengulitan di lantai, yaitu biaya peralatan rendah dan pengulitan dapat dilakukan secara masal (padat karya). Keburukannya, yaitu kulit dan karkas menjadi kotor bila tercemar darah dan kotoran, serta pelaksanaan pengulitan lebih sukar, sehingga banyak terjadi cacat, baik pada kulit maupun karkas.

Kebaikan cara pengulitan dengan digantung, yaitu kulit dan karkas tidak kotor, dan cacat yang terjadi tidak terlalu banyak. Keburukan cara pengulitan dengan digantung adalah memerlukan alat penggantung khusus dan biasanya hanya dikerjakan oleh dua orang. Kebaikan cara pengulitan dengan menggunakan mesin, yaitu kulit dan karkas tidak kotor atau tercemar, serta tidak banyak cacat. Keburukannya adalah memerlukan biaya besar untuk mesin pengulit dan memerlukan tenaga ahli khusus.

Kulit yang dihasilkan harus bagus, karena industri penyamakan kulit memerlukan kulit berbentuk empat persegi. Proses pengulitan dibutuhkan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Proses pengulitan untuk memperoleh hasil terbaik pada hewan besar seperti ternak sapi, menurut Harris pengirisan dasar harus dibuat sebagai berikut :

         Satu irisan panjang, lurus ke bawah di tengah-tengah, dari dagu sampai kedubur (pemotongan hanya mendekati ambing atau kantung buah pelir tidak dianjurkan karena berpengaruh terhadap bentuk kulit). Dua kulit penutup yang tidak penting dibiarkan yang harus dipotong sedikit sehingga mempengaruhi bentuk dan ukuran kulit. Dua irisan melingkar pada kaki-kaki depan mengelilingi lutut. Dua irisan yang sama mengelilingi tumit pada kaki-kaki belakang. Dua sayatan lurus di sebelah sisi dalam kaki-kaki depan mulai dari lutut ke ujung depan tulang dada. Dua sayatan lurus pada kaki-kaki belakang mulai dari belakang tiap sendi tumit ke suatu titik di pertengahan jalan antara dubur dan kantong buah pelir atau ambing.
Eviscerasi adalah pengeluaran organ pencernaan dan isi rongga dada. Tahapan eviscerasi dimulai dengan membuka dada dengan gergaji melalui ventral tengah tulang dada, kemudian tongga abdominal dibuka dengan membuat sayatan sepanjang ventral tengah abdominal. Prosesnya dilakukan pemisahan penis atau jaringan sepanjang ventral tengah abdominal. Pemisahan penis atau jaringan ambing dan lemak abdominal. Bonggol pelvis dibelah dan kedua tulang pelvis di pisahkan. Dibuat irisan di sekitar anus dan di tutup dengan kantong plastik. Esophagus dipisahkan dari trachea. Kemudian, dikeluarkan kantong kemih dan uterus. Organ perut dikeluarkan mulai dari interstinum, mesentrium, rumen dan bagian bagian lain dari lambung serta hati dan empedu. Diafragma dibuka dan dikeluarkan isi rongga dada yang terdiri dari jantung, paru-paru dan trakea.

Eviscerasi merupakan pengeluaran organ dalam dengan membelah rongga dada sampai abdominal dengan menggunakan kapak, setelah terbelah maka di keluarkan saluran pernafasan dan pencernaan. Tujuan eviscerasi adalah mengeluarkan organ pencernaan (rumen, Intestine, hati dan empedu) dan isi rongga dada( jantung, esofagus, paru dan trakea). Eviscerasi dilakukan setelah pengulitan selesai, yaitu sapi digantung dengan posisi kedua kaki belakang diatas kemudian eviscerasi dilakukan dengan cara membelah rongga dada dan perut dengan membuat sayatan sepanjang ventral tengah abdominal, lalu mengeluarkan rongga perut yang terdiri dari intestinum, mensentrium rumen,dll. Proses ini terjadi selama 12 menit lebih. Proses eviserasi bertujuan untuk mengeluarkan organ pencernaan (rumen, intestinum, hati, empedu) dan isi rongga dada (jantung, eshophagus, paru, trachea). Tahap-tahap eviserasi menurut dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:

Rongga dada dibuka dengan gergaji melalui ventral tengah tulang dada. Rongga abdominal dibuka dengan membuat sayatan sepanjang ventral tengah abdominal. Memisahkan penis atau jaringan ambing dan lemak abdominal. Belah bonggol pelvic dan pisahkan kedua tulang pelvic. Buat irisan sekitar anus dan tutup dengan kantung plastik. Pisahkan eshophagus dari trakhea. Keluarkan kandung kencing dan uterus jika ada. Keluarkan organ perut yang terdiri dari intestinum, mesenterium, rumen dan bagian lain dari lambung serta hati dan empedu. Diafragma dibuka dan keluarkan organ dada (pluck) yang terdiri dari jantung, paru-paru dan trakhea. Rumah pemotongan hewan, sapi disembelih dan terjadi perubahan (konversi) dari otot (hewan hidup) ke daging, serta dapat terjadi pencemaran mikroorganisme terhadap daging, terutama pada tahap eviserasi (pengeluaran jeroan).
Organ ginjal tetap ditinggal di dalam badan dan menjadi bagian dari karkas. Eviserasi dilanjutkan dengan pemeriksaan organ dada, organ perut dan karkas untuk mengetahui apakah karkas diterima atau ditolak untuk dikonsumsi manusia. Waktu pemeriksaan postmortem sebaiknya dilaksanakan segera setelah ternak dipotong. Banyak kasus, bila fasilitas penyimpanan karkas atau daging tidak tersedia dan fasilitas lain yang mengharuskan daging dijual segar,maka keharusan pemeriksaan yang segera ini tidak menjadi masalah. Pemotongan hewan tersedia fasilitas untuk pengolahan jeroan dan non-karkas lainnya dan juga tersedia fasilitas ruang pendingin, namun pemeriksaan postmortem terbaik adalah pada karkas segar dari ternak yang baru dipotong. Karkas yang baik dapat berpengaruh terhadap tingkat kesukaan konsumen.

Thursday, April 11, 2019

Macam-Macam Etika Dalam Penyuluhan Peternakan


 FALSAFAH DAN ETIKA PENYULUHAN

Secara prinsip kehidupan peternak ini akan bersifat dinamis atau statis dalam perkembangannya terutama aspek kesejahteraan peternak. Hal ini tidak terlepas dari filosofi atau falsafah dari petani atau peternak sendiri dalam pengembangan diri mereka untuk maju atau tidak. Pemahaman tentang falsafah sesuatu sangat penting sebagai dasar pengarah suatu kegiatan.

Falsafah membawa kita pada suatu pemahaman yang mendasari atau menjadi landasan melaksanakan kegiatan yang lebih layak untuk mendapatkan hasil (pendapatan) yang prima. Bukan hanya pada falsafah petani, namun juga falsafah dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Falsafah penyuluh diperkuat juga akan kompetensi manajerial penyuluh yang akan membawa kontribusi ke peternak juga dalam peningkatan kesejahteraan peternak.

Kompetensi manajerial penyuluh tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian dalam memberdayakan petani. Kompetensi kewirausahaan yang dimiliki oleh penyuluh pertanian belum mendukung kinerja penyuluh pertania. Hal ini disebabkan oleh kompetensi wirausaha penyuluh peternakan belum relatif tinggi. Dari kajian ini nampak bahwasanya dalam aspek pemberdayaan peternak bukan hanya focus pada peternak saja namun juga pada penyuluhnya juga. Sehingga dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani Badan. Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (Kementrian Pertanian RI) menciptakan sebuah program. Mencapai tujuan utama program, kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi empat komponen.

1.    Falsafah Penyuluhan

Falsafah merupakan sebagai landasan pemikiran yang bersumber kepada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan di dalam praktek. Falsafah berarti pandangan, yang akan dan harus diterapkan. Falsafah penyuluhan berpijak pada pentingnya pengembangan individu dalam menumbuhkan masyarakat dan bangsa. Belajar dengan mengerjakan sendiri adalah efektif. Dikerjakan atau dialami sendiri akan berkesan dan melekat pada diri petani atau nelayan dan menjadi kebiasaan baru. Belajar melalui pemecahan masalah yang dihadapi adalah praktis; kebiasaan mencari kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik dan menjadikan petani seseorang yang berprakarsa dan berswadaya.

Berperanan dalam kegiatan kegiatan  menimbulkan  kepercayaan akan kemampuan diri sendiri, program pertanian untuk petani atau nelayan dan oleh  petani atau nelayan akan menimbulkan partisipasi  masyarakat tani atau nelayan yang wajar. Telah diyakini akan dapat memberikan manfaat (ekonomi maupun non ekonomi) bagi perbaikan kesejahteraannya. Di Amerika Serikat telah lama dikembangkan falsafah 3-T : teach, truth, and trust (pendidikan, kebenaran dan keperca-yaan/keyakinan). Artinya, penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran yang telah diyakini. Dengan kata lain, dalam penyuluhan pertanian, petani dididik untuk menerapkan setiap informasi (baru) yang telah diuji kebenarannya dan telah diyakini akan dapat memberikan manfaat (ekonomi maupun non ekonomi) bagi perbaikan kesejahteraannya.

a.    Penyuluh harus bekerja sama dengan masyarakat

Penyuluh swasta dan penyuluh swadaya dalam melaksanakan penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat berkoordinasi dengan penyuluh. Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan. Sedangkan penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Mencermati makna eksplisit yang tertuang dalam UU tersebut penyuluh swadaya dalam mengemban tugas melakukan penyuluhan dapat bekerjasama dengan penyuluh pertanian. Selama ini, setiap ada proyek/program pemerintah, penyuluh selalu bekerjasama dengan kelompok tani. Interaksi yang tergolong sering dilakukan dengan pengurus kelompok tani, terutama ketua kelompok tani. Implikasinya adalah bahwa ketua kelompok tani dapat dikategorikan sebagai penyuluh swadaya.

Semestinya di tingkat masyarakat petani perlu dilakukan sosialisasi bahwa selain penyuluh pertanian, terdapat pula penyuluh swasta dan penyuluh swadaya (dapat berasal dari kalangan petani). Sosialisasi ini perlu dilakukan karena selama ini yang dikenal masyarakat petani secara luas adalah penyuluh dari pemerintah atau penyuluh pertanian. Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penyuluh swadaya dapat bekerjasama dengan penyuluh pertanian. Kerjasama ini akan menguntungkan dari sisi penyusunan program penyuluhan pertanian melalui pendekatan perencanaan bersama atau join planning/participatory planning, yakni kepentingan pemerintah pusat yang berupa kebijakan bersifat top-down dipadukan dengan kebutuhan petani yang bersifat bottom-up.

Bagi petani yang tinggal di wilayah marjinal (lahan kering) seperti di Desa Talaga Cianjur dan Desa Jatiwangi Garut, pendekatan bottom-up belum bisa diterapkan secara murni, karena karakteristik petani (baik sosial ekonomi maupun kepribadian) belum memungkinkan pendekatan bottom-up diimplementasikan dengan baik. Melalui keterpaduan kedua pendekatan tersebut (top-down dan bottom-up), kebijakan yang dinilai penyuluh swadaya tidak tepat dapat dilakukan modifikasi sesuai kebutuhan petani. Keterlibatan penyuluh swadaya sebagai pendamping penyuluh dalam menyusun perencanaan program penyuluhan akan berdampak pada penerimaan program dan dukungan terhadap pelaksanaan program penyuluhan pertanian.

Gagasan tentang partisipasi publik dan komunikasi dua arah terdapat dua unsur yang ingin dikembangkan sekaligus, yakni: (1) prakarsa dari bawah sesuai dengan kebutuhan, dan (2) kendali atau pengawasan sosial (social control) yang efektif. Keuntungan lain jika menempatkan ketua kelompok tani sebagai penyuluh swadaya, adalah akan terjalin komunikasi yang efektif dengan petani yang dibina. Kedekatan secara fisikkarena ikatan teritorial berada dalam wilayah pemukiman yang sama dan kesamaan etnis menyebabkan kesepahaman terhadap nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut.

Hal ini memudahkan interaksi kedua belah pihak, terjadi tukar pikiran dengan menggunakan bahasa daerah yang sama dan diharapkan karena saling mengenal, maka timbul keterbukaan. Sistem belajar dari petani ke petani lain atau antar petani cenderung lebih lancar dan langsung karena tidak ada kemungkinan faktor psikologis yang menghambat proses belajar. Pada kondisi demikian, suatu inovasi dapat dikomunikasikan dengan lebih baik dan kemungkinan memberikan dampak yang besar pada aspek perilaku petani, yakni pengetahuan yang diperoleh, perubahan sikap dan peningkatan keterampilan.

2.    Etika Penyuluhan

Pengertian tentang Etika, senantiasa merujuk kepada tata pergaulan yang khas atau ciri-ciri perilaku yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengasosiasikan diri, dan dapat merupakan sumber motivasi untuk berkarya dan berprestasi bagi kelompok tertentu yang memilikinya. Etika bukanlah peraturan, tetapi lebih dekat kepada nilai-nilai moral untuk membangkitkan kesadaran untuk beriktikad baik dan jika dilupakan atau dilanggar akan berakibat kepada tercemarnya pribadi yang bersangkutan, kelompoknya, dan anggota kelompok-kelompok yang lainnya.Kemampuan individu meliputi: minat, motivasi, kepribadian ekstra versi, etika kerja tidak ditemukan pengaruhnya secara signifikan terahadap kinerja penyuluh. Hal ini tentu bertolak belakang dengan beberapa penelitian sebelumnya. Motivasi yang besar dari penyuluh perlu disokong oleh organisasi berupa kebijakan dan peralatan. Hasil penelitian tentang motivasi yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh. Dalam model struktural juga ditemukan pengaruh positif motivasi (indikator atau variabel manifestasi dari kemampuan individu) secara signifikan terhadap persiapan penyuluhan (indikator atau variabel manifes dari kinerja).

Memulai sebuah pekerjaan adalah pekerjaan yang tidak begitu mudah, namun seorang yang memiliki motivasi tinggi akan lebih mudah mengatasi hal tersebut. Mengingat motivasi merupakan pendorong bagaimana perilaku diarahkan. Kepribadian ekstraversi dan etika kerja berguna bagi penyuluh dalam berinteraksi dengan masyarakat dan rekan kerja. Seseorang yang memiliki kepribadian ekstraversi dan etika kerja yang baik akan sangat mudah bergaul dan mudah diterima dalam kelompok sosial. Namun dalam penelitian ini kepribadian dan etika kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh. Hal ini karena indikator pencapaian kinerja penyuluh pada penelitian ini tidak diukur berdasarkan faktor sosial akan tetapi berdasarkan faktor administratif. Kegiatan penyuluhan bukan lagi menjadi kegiatan sukarela tetapi telah berkembang menjadi profesi, karena itu setiap penyuluh perlu memegang teguh Etika Penyuluhan.Suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal adalah “kegiatan penyuluhan” bukan lagi menjadi kegiatan sukarela, tetapi telah berkembang menjadi “profesi”.

Meskipun demikian, pelaksanaan penyuluhan pertanian belum sungguh-sungguh dilaksanakan secara profesional. Hal ini, terlihat pada: Kemampuan penyuluh untuk melayani kliennya yang masih terpusat pada aspek teknis budidaya pertanian, sedang aspek manajemen, pendidikan kewirausahaan, dan hak-hak politik petani relatif tidak tersentuh. Kelambanan transfer inovasi yang dilakukan penyuluh dibanding kecepatan inovasi yang ditawarkan kepada masyarakat oleh pelaku bisnis, LSM, media-masa dan stakeholder yang lain. Kebanggaan penyuluh terhadap jabatan fungsional yang disandangnya yang lebih rendah dibanding harapannya untuk memperoleh kesempatan menyandang jabatan struktural.

Kinerja penyuluh yang lebih mementingkan pengumpulan “credit point” dibanding mutu layanannya kepada masyarakat. Persepsi yang rendah terhadap kinerja penyuluh yang dikemukakan oleh masyarakat petani dan stakeholder yang lain. Kenyataan-kenyataan seperti itu, sudah lama disadari oleh masyarakat penyuluhan pertanian di Indonesia. Sehingga pada Kongres Penyuluhan Pertanian ke I pada tahun 1986 disepakati untuk merumuskan “Etika Penyuluhan” yang seharusnya dijadikan acuan perilaku penyuluh.

Metode Penyuluhan Peternakan Di Indonesia

Nah, teman semua ini merupakan penjelasan mengenai metode penyuluhan,

 1. Pengembangan untuk berpikir Kreatif
Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai makhluk sejarah. Sejarah (history) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam menjawab tantangan hidup. Rangka membangun pertanian tangguh diperlukan sumberdaya aparat pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan amanah dibidang pengaturan, pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi dan spesifikasi yang diperlukan bagi  pembangunan pertanian berkelanjutan. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Pada dasarnya setiap individu mempunyai potensi untuk menjadi kreatif, tetapi potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik apabila individu tidak menjumpai lingkungan yang mampu memacu timbulnya berpikir kreatif.
Penyuluhan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja dan pertumbuhan setiap organisasi sehingga untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas para penyuluh. Penyuluh dituntut untuk lebih kreatif dan mampu menampilkan alternatif dari cara kerja atau prosedur kerja yang telah biasa dilakukan. Kreativitas seseorang juga dipengaruhi oleh dorongan dari luar diri pribadi, seperti kontrol atau pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan instansi dan pelayanan lebih yang diberikan oleh instansi terkait. Seorang penyuluh maupun pengusaha selain memiliki karakteristik kepemimpinan juga harus memiliki karakteristik: menguasai komunikasi lisan dan tulisan, hubungan relasi, mampu mencari peluang, inovatif, kreatif, proaktif berani mengambil risiko, berorientasi pasar, berpandangan jauh ke depan, sikap pantang menyerah, memiliki pengetahuan dalam bisnis, memiliki jaringan yang baik, independen, serta ulet. Aspek kepribadian yang mendukung munculnya perilaku yang kreatif yaitu : keberanian menanggung resiko, energik, adanya dorongan untuk mengetahui lebih lanjut hal-hal yang belum jelas, terbuka dalam menyatakan pendapat, memiliki rasa keindahan, mandiri dalam hidup, daya imajinasi yang kuat, senang mencoba hal-hal yang sifatnya baru, memiliki minat yang luas dan bebas. Individu yang kreatif memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengembangkan kemampuan diri untuk tidak tergantung pada orang lain dan cenderung untuk menggunakan pendapat dan pertimbangannya sendiri, sehingga hal ini menyebabkan individu yang memiliki kreativitas yang tinggi berusaha secara terus menerus untuk menemukan dan mencoba cara-cara kerja yang lain dari biasanya serta berusaha agar lebih efektif dan efisien. Pendidikan dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas, menampilkan individu-individu yang memiliki keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Pengalaman adalah segala sesuatu yang muncul dalam riwayat hidup seseorang yang menentukan perkembangan keterampilan. Kemampuan dan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya. Bagi orang yang telah lama menggeluti suatu pekerjaan akan lebih terampil dan memiliki kompetensi yang lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada orang yang masih kurang berpengalaman.
2.    Menciptakan Hubungan akrab dengan sasaran
Terdapat hubungan yang linier antara faktor personal penyuluh dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan. Penyuluhan sebagai proses pembelajaran menekankan interaksi antara keadaan internal dan stimulus dari lingkungan. Keberhasilan proses pembelajaran dalam penyuluhan tidak mungkin dapat terlepas dari peran aktif pelaku usaha sebagai peserta penyuluhan atau masyarakat sasaran. Selain memiliki hubungan linier dengan proses pembelajaran dalam penyuluhan, faktor personal pelaku usaha yang terdiri dari: pendidikan, dan motivasi juga memiliki hubungan yang linier terhadap kompetensi penyuluhan. Semakin kuat faktor personal dimiliki pelaku usaha, akan semakin tinggi.
Aparat pertanian yang dimaksud merupakan peyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam memberdayakan pelaku utama agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya. Kegiatan penyuluhan adalah suatu proses berkesinambungan untuk menyampaikan informasi serta teknologi yang berguna bagi petani dan keluarganya.
Penyuluh harus mampu untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat sasaran. Hal ini dapat membuat seorang penyuluh lebih dekat dengan masyarakat sasarannya. Seorang penyuluh harus mampu menguasai apa yang harus di lakukan sebagaimana fungsi dari penyuluh.  
3.    Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan                                                         Menyoroti kompetensi penyuluh perlu ditingkatkan melalui pemahaman penyuluh terhadap sifat-sifat, potensi dan keadaan sumberdaya alam, iklim serta lingkungan di wilayah petani binaan. Selain itu, penyuluh perlu memahami perilaku petani dan potensi pengembangannya, pemahaman terhadap kesempatan usaha pertanian peternakan dan yang menguntungkan petani maupun peternak, membantu petani atau peternak dalam mengakses informasi harga dan pasar, memahami peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan usaha pertanian. Kompetensi penyuluh sangatlah berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh (pengelolaan informasi dan kepemimpinan).
Dimensi kompetensi penyuluh mencakup kemampuan membangun relasi interpersonal, kemampuan menerapkan falsafah, prinsip, etika penyuluhan dan kemampuan di bidang keahlian. Dalam melaksanakan kegiatan, penyuluh seringkali tidak mengacu pada kepentingan, tetapi lebih mementingkan keinginan pemerintah. Penyuluh harus mampu merespon tantangan-tantangan baru yang muncul dari situasi baru.
Dalam paradigma baru penyuluhan pertanian maupun peternakan, salah satu faktornya adalah berorientasi agribisnis yang memandang usahatani dan ternak sebagai bisnis peternakan maupun pertanian dengan acuan motif mendapatkan keuntungan. Konsekuensinya persepsi penyuluh tentang peran mereka dalam kegiatan penyuluhan yang diamati dalam penelitian ini adalah pengertian Penyuluh Pertanian Lapang tentang berbagai  peran yang dilakukannya dalam kegiatan, pendamping, perencana, analisator, ahli evaluasi kegiatan dan hasil penyuluhan penyuluhan dan belum semua berorientasi menciptakan perubahan.
Metode Penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dengan sasaran
1.    Komunikasi Langsung
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”. Komunikasi langsung merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara langsung atau tatap muka. Seperti halnya ketika kita berbicara dengan orang lain tanpa adanya perantara atau media komunikasi sebagai penghantar pesan atau informasi. Itulah yang disebut sebagai komunikasi langsung.
Jadi komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain dimana perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari  kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga gerak tubuh, bahwa seseorang mengirim berita dan menerimanya sangat tergantung kepada keterampilan tertentu untuk dapat membuat sukses pertukaran informasi tersebut.
Penyuluhan merupakan kegiatan komunikasi sosial, tentulah penyampaian pesan dari seseorang penyuluh kepada masyarakat sasaran dengan model kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berusaha sehingga masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi langsung (direct communication / face to face communication) contoh: obrolan di sawah atau di peternak, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi, karyawisata, pameran.
2.    Komunikasi tidak langsung
Berbeda hal dengan komunikasi langsung. Komunikasi tidak langsung merupakan proses dari suatu komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung alias memerlukan bantuan alat komunikasi yang fungsinya sebagai media komunikasi. Komunikasi sangatlah penting dalam penyuluhan.
Komunikasi tidak langsung ini umumnya menggunakan media perantara sebagai penghantar pesan atau informasi agar sampai ke komunikan atau penerima pesan. Dengan demikian, komunikasi tidak langsung ini tidak berlangsung begitu saja alias dengan tatap muka secara langsung, melainkan perlu adanya alat media komunikasi dalam berkomunikasi. Sehingga, komunikasi tidak langsung ini umumnya digunakan dalam berkomunikasi jarak jauh. Komunikasi tak langsung pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media), contoh : publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, pertunjukan film.
Metode Penyuluhan berdasarkan media
1.    Media lisan, cetak, ataupun terproyeksi
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas.Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
Pengertian Media Penyuluhan adalah Kata media berasal dari bahasa latin, medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau tengah. Menurut Sendjdja, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan 11 tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Menurut Pulungan media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang pada akhimya diharapkan dapat merubah perilakunya kearah positif Media penyuluhan adalah alat penyampai atau penghantar suatu materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran penyuluh). Menurut Sugiyono media penyuluhan adalah saluran yang dapat menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang memerlukan penyuluhannya.
Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas atau makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Mardikanto menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk: • memotivasi belajar peserta penyuluhan • memperjelas informasi/pesan pengajaran • memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting • memberi variasi pengajaran • memperjelas struktur pengajaran penyuluhan.
Sedangkan Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lengkapnya penyuluhan dapat diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” yang merupakan perwujudan dari pengetahuan , sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang, baik secara langsung atau tidak langsung.
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah. Perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan peternakan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan peternakan antara lain adalah : a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi. b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi. c. Media dapat memperjelas informasi. d. Media dapat mempermudah pengertian. e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik. f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. g. Media memperlancar komunikasi.
Metode penyuluhan berdasarkan sasaran
1.    Pendekatan perorangan
Dalam pendekatan perorangan ini, penyuluh berhubungan secara langsung dengan sasarannya seperti kunjungan langsung kerumah petani ataupun peternak, kunjungan langsung ke lokasi kandang, dan kontak informasi. Metode pendekatan perorangan ini dalam kegiatan penyuluhan pada peternak dilaksanakan dengan dengan menggunakan metode penyuluhan sistem latihan. Penyuluh berkomunikasi secara pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya.
Dalam metode ini penyuluh melakukan hubungan atau pendekatan-pendekatan secara langsung dengan sasaran yaitu seorang petani, biasanya dilakukan secara berdialog langsung. Melakukan kunjungan ke rumah peternak, kunjungan ke peternakan rakyat, surat menyurat, hubungan telepon. Metode ini memang sangat efektif, petani dapat secara langsung memecahkan apa yang menjadi masalahnya dengan bimbinga khusus dari penyuluh, akan tetapi metode pendekatan ini banyak menyita waktu, sebaiknya dilakukan ketika penyuluh dalam keadaan senggang, banyak waktu.
2.    Pendekatan Kelompok
Metode ini efektif dibandingkan dari metode lainnya karena peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan kegiatan yang lebih produktivitas atas dasar kerjasama. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna yang tinggi, namun keberadaan kelompok dipedesaan cukup terorganisir baik dan menjadi kendala bagi penyuluh.
Metode dengan pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap anggotanya. Pada metode ini pengorganisasian dalam kegiatan penyuluhan diarahkan pada upaya mempercepat pemerataan teknologi pada tingkat sasaran binaan. Manakala penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada pertemuan, penyelenggaraan latihan.
Pendekatan dilakukan terhadap kelompok peternak, di mana para petani ini diajak dan dibimbing serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian dalam pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter (yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para petani lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya.

3.    Pendekatan massal
Dalam penerapan metode pendekatan massal ini penyuluh menggunakan media penyuluhan yang berfungsi untuk menjelaskan uraian yang disampaikan penyuluh guna membantu proses belajar sasaran penyuluhan agar materi mudah diterima dan dipahami. Metode pendekatan masal ini memakan waktu yang lebih banyak, biaya yang lebih besar, namun metode ini langsung dapat dirasakan oleh khalayak sasaran. Ditinjau dari efisiensinya penyampaian pesan atau informasi melalui media penyiaran radio ini memang sangat tepat karena dapat menjangkau seluruh wilayah binaan.
Jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para peternak umumnya di kampung-kampung dan di pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan penyuluhan pertanian. Dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat para peternak pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, menarik perhatian peternak kepada suatu hal yang lebih menguntungkan.. Namun bisa menyebabkan pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa.

Butuh Tambahan Uang? Coba Peluang Bisnis Ini!

Bisnis pada zaman sekarang memang tidak terlepas bagi orang yang ingin mendapat kesuksesan melalui bisnis. Nah, ini ada peluang bisnis ya...